Rabu, 23 November 2016

Sinopsis ff WooGyu Resigned


Title : Resigned
Author : Kim Hye Jin_MRS
Cats : Nam Woohyun, Kim sunggyu, Infinite member & key Shinee
Genre : sad, romance, school life, GS, untuk yang lain silahkan tentukan sendiri
Rated : untuk semua anak woogyu yang bertebaran di dunia ini
WARNING : TYPO bertebaran, bahasa aut-autan, gaje, bahasanya juga bertele-tela, so jelek? ga suka? minggat sejauh-jauhnya OK!
NOTE : ff ini berasal dari pemikiran author yang terbatas, jadi kalau ada keasalahan penulisa atau yang berbentuk apapun harap maklum. kalau ada kesamaan kata atau kalimat harap maklum juga, ini benar2 hasil karya dari otak author tak pakek copas...
Happy Reading :)
Sunggyu mempunyai sahabat kecil yang bernama Nam woohyun dan Choi Minho. Diam-diam sunggyu mencintai sahabatnya sendiri yang bernama choi minho, begitupun sebaliknya minho yang mencintai sunggyu. woohyun? 
sunggyu hanya menganggapnya sahabat tak lebih dari itu.
sebuah takdir yang sangat mengejutkan menimpa persahabatan mereka...
saat sunggyu junior high school, sunggyu mendapat pernyataan cinta dari minho, dengan otomatis sunggyu menerima perasaan minho. woohyun yang mendengarnya hanya ikut bersenang hati. sunggyu dan woohyun satu sekolah,
sedangkan minho beda sekolah dengan kedua sahabatnya.tanpa sunggyu ketahui, ternyata sepupunya juga menyukai minho yang notebanenya adalah pacaranya sendiri. sunggyu yang tak ingin menyakiti sepupunya langsung memutuskan minho...selang 3 tahun
3 sahabat tersebut melanjutkan pendidikannya ke tingkat selanjutnya, yaitu SHS dengan sekolah yang berbeda. sejak mengetahui bahwa sepupunya juga menyukai minho, sunggyu memilih untuk membekukan hatinya
jadi selama 3 tahun itu sunggyu mengosongkan hatinya dan tak berniat mengisinya dengan orang lain tapi bukan berarti dia masih mengharap minho, dia masih trauma dengan cinta dan tak akan masuk kedunia itu lagitanpa ke 3 sahabat itu duga
ternyata sunggyu dijodohkan dengan woohyun. sunggyu yang tak tau menahu tentang perjodohan ini merasa marah, kesal, sakit berjampur aduk menjadi satu.ia marah kepada woohyun, kenapa? kenapa woohyun yang jelas-jelas sudah mempunyai yeoja chingu -key mengiyakan perjodohan gila ini?
sunggyu tidak habis pikir dengan jalan pikiran woohyunsunggyu mulai pasrah dengan keadaan yang ada...sunggyu mencoba menerima dengan keadaannya sekarang. tapi kenapa di saat sunggyu mulai menerima takdir yang ada, woohyun malah mengecewakannya....-
-
bagaimana perasaan sunggyu saat mengetahui bahwa ia ternyata satu kamar di asramanya dengan yeoja chingunya woohyun, tunangannya sendiri?
apakah ia harus marah? tapi kepada siapa akan marah?
setiap pagi woohyun selalu menjemput key ke kamarnya untuk berangkat kuliah bersama. woohyun mampir ke kamarnya setiap pagi, tapi tidak untuk dirinya melainkan untuk orang lain
-
-
bagaimana perasaan sunggyu saat mengetahui bahwa ternyata minho sedang pacaran dengan sahabatnya sendiri? 
dan ternyata dulu dugaan sunggyu bahwa sepupunya sendiri juga menyukai minho itu tidak benar, ia salah dengar. Sebenarnya sepupunya itu menyukai Lee Minho bukan Choi Minho
mau tau lanjutannya????!!!!
ini masih ada didalam kepalaku, jadi masih belum bisa aku keluarkan :)
niatnya sih mau aku buat fanficnya setelah UAS, semoga gak lupa, amin!! :)
sekedar info, ini kisah nyata :) :D :( :'(

Kamis, 10 November 2016

ff WooGyu Sweet Sweet Sweet sequel of Because Rain


Tittle : Sweet Sweet Sweet (sequel of Because Rain)
Author : Kim Hye Jin_MRS
Main cats : Kim Sunggyu & Nam Woohyun (woogyu)
Support cats : Infinite member
Genre : romance, school life. Untuk yang lain silahkan tentukan sendiri
Rated : 15+ si kim kan masih 15 tahun
WARNING : YAOI!! Gak suka silahkan minggat sejauh-jauhnya. Pemakaian EYD tak ada yang benar, 
bahasanya asal-asalan, bertele-tele, typo bertebaran, So, jelek? Maklum karena saya masih belajar untuk jadi Author yang baik
NOTE : FF ini benar-benar berasal dari otak+pemikiran Author yang terbatas. Jadi, kalau ada kalimat yang sama dengan FF yang lain berarti itu murni ketidak sengajaan
∞ Happy reading ∞
Hari ini adalah hari ke 7 dari penyembuhan woohyun dari trauma hujannya sekaligus hari ke 7 woohyun dan sunggyu menjadi pasangan kekasih. Tampaknya sekarang pasangan 
Myungsoo dan Sungyeol yang kedudukannya sebagai pasangan terromantis di WHS digantikan oleh pasangan Woohyun dan Sunggyu yang sering dipanggil WooGyu oleh penggemar mereka berdua.
Jika myungsoo yang tampak romatis karena panggilan sayangnya kepada sunggyeol ‘nyonya kim’ maka pasangan woogyu selalu bersama-sama, seperti berangkat sekolah bersama dengan berpegangan
tangan sepanjang koridor sekolah memamerkan kemesraan mereka kepada seluruh warga WHS. Apalagi mereka memang satu kelas, kecewanya adalah pasangan woogyu tidak duduk satu bangku
“lihatlah mereka, bukankah mereka pasangan yang serasi”
“wahhh!!! Itu woogyu...”
“kapan aku mempunyai namja chingu yang romantis seperti woohyun ya...” 
bisik-bisik siswa di koridor yang menonton secara live pasangan woogyu yang mempertontonkan kemesraan mereka –woogyu. Bisik-bisik itu yang selalu membuat sunggyu malu dan tak bisa berhenti tersenyum
Beda hal nya dengan namja yang ada di sampingnya, yang dengan bangganya memegang tangan sunggyu
Kriiiinggggg!!!
Bel sekolah berbunyi tanda bahwa pelajaran akan segera dimulai orang seorang guru yang membosankan –kata woohyun. Yap! Karena sekarang adalah pelajaran matematika, pelajaran yang woohyun sangat benci dari dulu. 
Kalau tidak dengan paksaan manis dari sunggyu mungkin woohyun akan membolos di pelajaran pertama ini dan memilih tiduran di bawah rumah kecil yang ada di rooftop school yang ia buat sendiri dengan myungsoo. 
‘kalau kita tidak membuat rumah kecil ini, kita akan sembunyi dimana?. Tidak mungkin kita bernaung di bawah tabung air kan?’ begitu kata myungsoo
“baiklah anak-anak! Sekarang kalian menduduki kelas XI MIPA-1 ini sudah 3 bulan. Jadi, saem sebagai wali kelas kalian memutuskan untuk mengadakan perolingan tempat duduk” ucap Jang saem sebagai guru matematika sekaligus wali kelas woohyun dan sunggyu juga tentunya
“yey!!!” teriak semua siswa MIPA-1 semangat, mungkin mereka memang benar-benar merasa bosan dengan teman bangku mereka yang dulu. Woohyun dan sunggyu saling berpandangan berharap mereka bisa satu bangku
“nah sekarang maju satu-satu ke depan mengambil lotre untuk menentukan teman bangku kalian yang baru” sambung jang saem. Semua siswa MIPA-1 pun beriringan maju ke depan untuk mengambil lotre di urutkan berdasarkan absensi mereka masing-masing
-
-
Seperti yang diharapkan kedua insan ini –woohyun dan sunggyu ternyata saat ini dewi fortuna memihak kepada mereka berdua. Woohyun dan sunggyu secara kebetulan menjadi teman bangku. Sebenarnya tidak juga sih, woohyun memanfaatkan sahabatnya –myungsoo. 
Woohyun mengambil lotre dengan no. bangku 12, sedangkan bangku no. 11 adalah sungyeol. sebaliknya, myungsoo mengambil lotre dengan no. Bangku 8 dan angka 7 nya adalah sunggyu. Karena menurut woohyun ini simbiosis mutualisme maka woohyun dan myungsoo memilih menukar no. Bangku mereka. 
Jadilah sekarang woohyun duduk dengan sunggyu dan myungsoo dengan sungyeol. fans dari kedua pasangan ini pun semakin riuh, mengetahui pasangan idola mereka ternyata duduk satu bangku
“bagaimana gyu kau senang?” tanya woohyun setelah memastikan Jang saem sudah keluar dari kelas mereka
“biasa aja tuh” ucap  sunggyu ketus, tapi wajahnya tak bisa berbohong bahwa saat ini dia senang bisa menjadi teman sebangku woohyun
“jangan bohong gyuyie... kalau mau tersenyum jangan ditahan, kasihan makhluk yang ada di sampingmu ini yang menunggu senyuman itu keluar dari bibir merahmu” 
“jangan menggombal di sini hyun...”
“tersenyumlah gyu, mulai sekarang itu adalah sarapanku” dengan senang hati sunggyu mengangkat bibirnya untuk memenuhi permintaan sang kekasih, ingat! Sunggyu tidak terpaksa melakukan itu
“nah! Kalau gitu kan aku sudah kenyang, jadi nanti aku tidak perlu makan di kantin sekolah, aku mau ikut dengamu saja” lanjut woohyun
“berhentilah menggodaku hyun...” ucap sunggyu disertai cubitan kecil dilengan berotot woohyun yang terekspos karena seragam berlengan pendeknya
“aww!! Appo gyuyie...”
“biarin. Eoh! Sungyeol-ah mau ke kantin?” tanya sunggyu yang melihat sungyeol hendak keluar dari kelas
“eum, mau ikut?”
“tentu saja” ucap sunggyu disertai senyuman manisnya. Senyuman sunggyu diberikan dengan gampangnya kepada sungyeol, tapi kenapa dengan woohyun harus disertai paksaan?
“dan kau! Tetap di sini, awas jangan menggoda namja uke yang lain kau! Kalau mau mati silahkan lakukan” lanjut sunggyu, lalu setelahnya dia keluar kelas pergi ke kantin untuk mengisi perut kosongnya
“omo! Dia takut kehilangan ku? Aigoooo!!! Dia mengancam ku juga? Aku tak percaya kalau dia sunggyuku yang manis” monolog woohyun
“makan yuk!” ajak myungsoo sambil menepuk pelan bahu woohyun
“kajja!” woohyun sepertinya lupa dengan ucapannya yang katanya sudah kenyang dengan senyuman sunggyu, bagaimana dengannya nanti kalau bertemu dengan sunggyu di kantin?
-
-
“aishh!!! Jjinja! Semua namja sama saja” ucap sunggyu sambil mengaduk-ngaduk nasi menjadi tak rapi seperti semula
“ya! Sunggyu-ya, wae geure?” tanya sungyeol heran dengan tingkah sunggyu
“lihatlah pohon pendek itu, katanya tidak mau ke kantin tapi dia datang bersama myungsoo”
“sudahlah gyu, jangan terlalu membesar-besarkan masalah yang kecil” sunggyu tak menjawab ucapan sungyeol, merasa benar bahwa dirinya benar-benar terlalu membesarkan masalah
15 menit kemudian...
Setelah selesai makan di kantin sunggyu dan sungyeol pergi ke perpustakaan, berhubung jam istirahat masih tinggal 15 menit lumayanlah untuk menambah sedikit pengetahuan
Brakkkkk!!!!
Pintu perpustakaan terbuka dengan menghantam dinding secara kasar sehingga menghasilkan bunyi yang sangat tak bersahabat dengan telinga. Semua orang yang ada di perpustakaan pun menoleh ingin tau siapa yang membuat keributan di tengah-tengah ke asyikan mereka masing-masing
Orang yang membuka pintu itu adalah woohyun. Dengan keadaan yang cukup mengenaskan. 2 kancing seragamnya terbuka, keringat bercucuran, dan napas yang terengah-engah. Orang yang melihatnya pasti mengira bahwa ia pasti berlari
Benar! Woohyun memang berlari ke perpustakaan dengan tujuan utuk bertemu pujaan hatinya semata
“sunggyu-yaaaa!!” teriak woohyun di dalam perpustakaan. Bukankah di perpustakaan tidak boleh berisik?
“sunggyu-ya sepertinya itu woohyun, ngapain dia di sini? Temuilah dia gyu” ucap sungyeol kepada sunggyu karena sepertinya sunggyu tak dengar, bukannya tak dengar tapi pura-pura tak dengar 
“kim sunggyu!!”
“kau tak kasian kepadanya gyu?” ucap sungyeol lagi karena sunggyu yang tak bergeming dari tempat duduknya
-
-
Setelah lama sunggyu tak mendengar suara woohyun yang sepertinya woohyun sudah pergi dari perpustakaan, dia menutup buku yang sedari tadi ia baca dan mengalihkan pandangannya ke jendela besar yang ada di sebelahnya guna melihat pemandangan luar untuk menghibur mata sipirnya
“hujan” guman sunggyu. Sadar bahwa sekarang tengah hujan ia segera berlari keluar tak mengindahkan panggilan sungyeol yang heran dengan wajah khawatirnya. Melihat hujan sunggyu langsung teringat kepada woohyun yang tadi mencarinya dan ia hiraukan
Apakah mungkin tadi woohyun memanggilnya hujan sudah turun?
“nam woohyun” sunggyu berlari secepat yang ia bisa tak peduli tatapan heran dari orang-orang yang ia lewati
“kim myungsoo!!!” teriak sunggyu yang melihat myungsoo duduk sendirian di dalam kelas tanpa sahabatnya –woohyun. Khawatir semakin melanda diri sunggyu
“dimana woohyun?” 
“bukankah tadi dia mencarimu?” bahkan myungsoo sekarang tak tau dimana keberadaan woohyun, pikiran sunggyu semakin kalut memikirkan woohyun. Salahkan dirinya yang lupa dengan musim korea sekarang
“aku tau tapi setelahnya dia....” myungsoo tampak mengangkat sebelah alisnya tanda menunggu ucapan sunggyu selanjutnya
“jangan-jangan” ucap myungsoo dan sunggyu bersamaan. Sepertinya mereka sudah tau dimana woohyun sekarang. Mereka berlari keluar kelas menuju ke tempat dimana woohyun berada. Itupun masih dugaan mereka berdua
-
-
-
Brakkkkk!!!
Pintu kamar asrama woohyun terbuka dengan kerasnya karena dorongan myungsoo sehingga menghasilkan bunyi yang sangat tak bersahabat dengan pendengaran
“huffff!!!” myungsoo menghela napas lega melihat seseorang yang sedang meringkuk di bawah selimut tebalnya. Sedangkan sunggyu langsung menaikkan badannya ke atas kasur woohyun  dan memeluk seseorang yang tengah membalut badannya dengan selimut 
tebal yang sunggyu yakini itu pasti woohyun. Dapat sunggyu rasakan bahwa badan woohyun sedang bergetar hebat
Dddrrrrrtttt!!!
Ponsel myungsoo bergetar tanda ada panggilan masuk, myungsoo segera melihat ponselnya menampilkan id call ‘My Love’ ia segera menyentuh screen ponselnya dan menggeser screen warna hijau yang ada di ponselnya
“yeobseyo nyonya kim?”
“.....”
“di asrama, segeralah kemari...”
“......”
“ne”
Myungsoo menyuruh sungyeol uuntuk segera menyusulnya ke asrama membantu menenangkan  woohyun yang sepertinya trauma hujannya kambuh lagi
“saranghae nam woohyun” ucap sunggyu sambil mengeratkan pelukannya pada badan woohyun yang masih berbalut selimut tak mempedulikan orang yang ada di dalamnya sulit untuk bernapas. Sunggyu berharap woohyun segera membuka selimutnya dan menampakkan senyuman manisnya lagi
“woohyun-ah,, hyunie ireonabwa aku disini” sepertinya woohyun merespon ucapan sunggyu terbukti bahwa sekarang tubuh bergetar woohyun mulai tak terlihat. Sekarang hanya membutuhkan waktu bagi woohyun untuk membuka selimut yang membungkus badannya dan mengucapkan sesuatu kepada sunggyu
5 menit...
Tak seperti dugaan sunggyu sebelumnya, kali ini woohyun lebih cepat membuka dirinya daripada waktu itu yang membutuhkan waktu sekitar 15 menitan untuk woohyun kembali berbicara kepada sunggyu (baca Because Rain)
Myungsoo yang berdiri di ambang pintu sedari tadi,  melihat sunggyu berhasil memulihkan keadaan woohyun seperti semula mengembangkan senyuman bahagianya melihat cinta sahabat dengan kekasihnya
“myung...” panggil sungyeol setengah berlari dengan napas yang sedikit ngos-ngosan
“kenapa lama sekali nyonya?”
“aku mencari pinjaman payung sebentar, di luarkan sedang hujan” ucap sungyeol disertai dengan senyuman manisnya
“aigoo!! Yeoppeuda”
CUP
Tanpa permisi myungsoo mencium bibir sungyeol dengan cepat. Sedang sang empu tidak bisa menahan pipinya untuk mengeluarkan semburat merah sampai ketelinganya
“tetap manis seperti biasanya” ucap myungsoo
“ya!!! Kim myungsoo, bagaimana kalau dilihat orang eoh?!” myungsoo segera meraih tangan sungyeol untuk menjauh dari kedua makhluk yang sekarang tengah berda di atas kasur (?)
Back To WooGyu...
“gyu...”
“eum...” sunggyu membantu woohyun menyingkap selimutnya yang tadi ia gunakan untuk mengamankan mata sekaligus badannya untuk tak merasakan kehadiran hujan di dunia ini
“saranghae” kata kedua yang keluar dari bibir tebal nan seksi woohyun setelah nama sunggyu disebutnya
“arra, nado saranghae” sunggyu senang menyadari bahwa satu-satunya orang yang bisa menenangkan woohyun apabila traumanya kambuh hanya dirinya, dirinya seorang tidak ada yang lain
CUP
Omo! Woohyun melongo tak percaya dengan yang terjadi barusan. Benarkah sunggyu menciumnya?. Ini adalah kejadian langka, biasanya selalu woohyun yang mencium sunggyu pertama kali selama mereka pacaran. Dan sekarang sunggyu melakukannya. Wow! Woohyun tak percaya ini
“gyuyie..” panggil woohyun
“eum.. waeyo?”
“bolehkah aku meminta sesuatu” tanyanya sambil menampakkan wajahnya yang dibuat sesendu-sendunya
“apapun untukmu asalkan itu tak melanggar aturan dan aku mampu melakukannya”
“karena kamu menciumku disini” tunjuk woohyun ke pipinya yang baru sunggyu cium
“sekarang aku minta disini” lanjut woohyun menunjuk bibirnya
“haruskah?” sunggyu tampak ragu melakukannya, tampak dari wajahnya yang terlihat gelisah
“lakukanlah, katanya apapun. Kalau Cuma ini pasti bisa melakukannya dan ini tidak me......” ucap woohyun terpotong dengan bibir tipis sungyyu yang menutup bibirnya untuk melanjutkan omongan tak bergunanya –menurut sunggyu. Dengan keadaan sunggyu yang 
memeluk woohyun dan woohyun yang molehkan kepalanya ke samping dengan gampang sunggyu melakukan ciuman yang disuruh woohyun. Sunggyu hendak menyudahi ciumannya dengan woohyun, tapi kepalanya ditahan oleh woohyun dan semakin menekan kepalanya seakan menyuruhnya untuk memperdalam ciumannya
Sunggyu hanya bisa menurut dan mengimbangi permainan panas woohyun. Lama kelamaan ciuman panas ini terjadi sunggyu tak bisa mengimbangi permainan panas woohyun, belum lagi pasokan oksigen yang ada di paru-paru sunggyu yang semakin menipis
Sunggyu memukul pelan dada woohyun menyuruhnya untuk menudahi ciumannya. Woohyun yang mengerti dengan isyarat sunggyu segera melepas tautan bibirnya dengan sunggyu
“ya!! Kau mau membunuhku?” ucap sunggyu setelah tautan bibirnya terlepas dari bibir woohyun. Sunggyu juga memerhatikan keadaan mereka yang sekarang berada di atas kasur, bisa fatal kalau bertahap ke hal yang bukan-bukan kan? #plakkk
“bibirmu manis gyu...”
“sudahlah hyun jangan menggombaliku lagi, aku tak menyukainya” tak menyukainya? Tapi kenapa setiap woohyun menggombalinya pipinya selalu memerah?
“wae? Aku senang melihat pipimu yang merah gyu” ucap woohyun sambil mencubit pipi sunggyu yang benar-benar memerah seperti tomat yang sudah matang membuat woohyun ingin memakannya saja
“berhenti atau aku keluar dari sini?”
“ok! Aku berhenti...” sunggyu tersenyum menanggapi jawaban woohyun dan berhambur kepelukan woohyun
“tadi aku bersama myungsoo, sekarang dia kemana ya?” tanya sunggyu yang baru menyadari bahwa myungsoo menghilang entah kemana
“mungkin dia sudah kembali dan menemui nyonya kimnya” sebenarnya woohyun menebak-nebak juga dengan keberadaan myungsoo
“eum... woohyun-ah” panggil sunggyu kepada manusia disampingnya yang tengah memeluknya hangat
“wae?”
“bukankah traumamu sudah hilang?” tanya sunggyu heran, pasalnya woohyun waktu itu sudah bisa merasakan dan menikmati air hujan. Tapi kenapa sekarang badan woohyun kembali bergetar setiap hujan turun?
“kan aku sudah bilang kepadamu gyu, itu semua karena dirimu. Sedangkan tadi kamu tidak berada di sampingku, tentu saja aku tak bisa untuk baik-baik saja” rasa bersalah menyelimuti hati sunggyu. sudah jelas bukan tadi woohyun mencarinya sampai ke perpustakaan tapi
nyatanya sunggyu malah tak memperdulikannya dan malah asik dengan dunianya sendiri hingga tak sadar bahwa waktu itu langit sedang mendung
“mian..” ucap sunggyu sambil menundukkan wajah sendunya
“bwoga mian?”
“karena tadi aku malah merajuk tanpa sebab padamu” 
“sudahlah gyu, itu sudah berlalu sekarang kita nikmati saat-saat berdua seperti ini. Ini jarang kita lakukan, walaupun aku hampir setiap hari menciummu tapi yang tadi kamu sungguh luar biasa” ucap woohyun disertai kekehan kecil
“ya!!!!” sunggyu memukul pelan dada bidang woohyun. Lihatlah pipinya memerah lagi gara-gara ucapan woohyun. Dasar nam woohyun hobi banget membuat sunggyu memerah
“arraseo arraseo hentikan atau aku cium kau” woohyun memegang tangan sunggyu yang tetap memukul dadanya walaupun dia ancam dengan ciuman, biasanya sunggyu langsung berhenti kalau diancam seperti itu tapi sepertinya sekarang sunggyu lebih berani
Ada apakah gerangan?. Woohyun berhasil menghentikan pukulan sunggyu di dadanya, tidak sakit juga sih bagi woohyun
CUP
Benarkan, woohyun benar-benar melakukannya. Walaupun hanya ciuman kilat di bibir sunggyu tapi ciuman itu berhasil membekukan badan sunggyu
“lain kali jangan pakai ciumanlah hyun...” ucap sunggyu setelah membalikkan badannya dari pandangan woohyun guna menyembunyikan wajah merahnya. Woohyun membalikkan badan sunggyu yang memunggunginya dan langsung menyediakan
lengannya sebagai bantal kepala sunggyu agar semakin dekat dengan wajah manis sunggyu. sunggyu tersentak merasakan napas woohyun yang menderu-deru di depan wajahnya. Bahkan ini bukan pertama kalinya bagi keduanya tapi selalu saja jantung woohyun dan juga sunggyu tentunya tak bisa berdetak dengan normal
“apakah kali ini kita akan membolos gyu” tanya woohyun tepat berada di depan wajah sunggyu. mungkin jika sunggyu bicara bersamaan dengan woohyun bisa dipastikan bibir keduanya kembali tertempel karena jarak wajah mereka yang hanya tinggal beberapa centi lagi
“aku tau aku tampan gyu tidak usah memandangku seperti itu, sekarang aku milikmu dan kau adalah milikku” sunggyu gelagapan ketahuan mengagumi pacarnya sendiri oleh pacarnya sendiri #maksudnya?
“eo-eoh!” bukankah sunggyu barusan menyatakan akan membolos?. Sunggyu membolos? Apalagi jam b. inggris, ini sangat jarang terjadi atau bahkan tak pernah terjadi kecuali sekarang ini
“baiklah kita tidur saja” woohyun mengambil selimut yang tadi sempat disingkap sunggyu dan menyelimuti dirinya dan sunggyu bersiap menuju alam mimpi yang indah
-
-
-
“nyonya kim... malam ini jalan yuk” ajak myungsoo kepada nyonya kimnya, lebih tepatnya sungyeol. sungyeol tampak berpikir sedangkan myungsoo menunggu dengan setia jawaban sungyeol
“baiklah, tapi jam 10 malam sudah harus kembali eoh!” wajah nahagia tak dapat myungsoo sembunyikan dari parasnya mengetahui sungyeol menerima ajakannya. Walaupun terselip rasa kecewa dalam diri myungsoo. Tujuan mengajaknya keluarkan untuk menonton pertunjukan
kembang api di Sungai Han sepertinya tidak bisa ia lakukan. Kata sungyeol jam 10 harus pulang tapi pertunjukan kembang api bahkan baru dimulai jam 10 malam. Belum lagi kejutan yang myungsoo sediakan sebagai kado anniversary nya yang ke 2 untuk sungyeol. ah! Mungkin sungyeol dengan itu, mungkin itu yang dipikirkan myungsoo
“baiklah! Telat sedikit tidak papa kan?” sungyeol menganggukkan kepalanya tanda setuju
“baiklah aku masuk duluan myung” myungsoo menarik tangan sungyeol saat hendak membuka knock pintu kamar asramanya
“ada yang lupa nyonya kim” sungyeol memutar bola matanya tak percaya dengan ingatan myungsoo yang sangat tajam mengenai hubungannya
CUP
Kecupan sungyeol berikan di pipi kanan myungsoo. Itu sudah adat pasangan myungsoo dan sungyeol jadi jangan heran kalau myungsoo ingat itu, sungyeol saja yang selalu lupa dengan kebiasaan myungsoo yang selalu meminta ciuman di pipi setiap mereka pulang ataupun berpisah hanya sebentar. Ingat bukan di bibir tapi hanya di pipi
CUP
Dan berbeda dengan sungyeol, jika sungyeol memberikan kecupan kepada myungsoo di pipi kanan tapi myungsoo memberikan kecupan di pipi kiri sungyeol. adil bukan? Keduana sama-sama dapat #plakkk. Lama myungsoo memandangi sungyeol
begitupun dengan sungyeol yang sibuk memandangi makhluk didepannya yang berstatus sebagai kekasihnya sendiri
“baiklah nyonya kim! Annyeong” ucap myungsoo saat sungyeol hendak menutup pintu kamar asramanya. Dapat myungsoo lihat sama-samar sungyeol tersenyum manis kepadanya. Itulah yang myungsoo suka dari sungyeol, pemalu tapi sangat menggemaskan
-
-
“Ya!!! Nam Woohyun Kim Sunggyu” teriak myungsoo ketika membuka kamarnya. Bagaimana tidak? Datang-datang dia melihat 2 makhluk yang sedang tidur dalam keadaan ekhm... perpelukan, dan woohyun yang tanpa baju memeluk erat sunggyu yang tengah tertidur pulas, satu selimut lagi
Myungsoo saja yang pacaran selama 2 tahun belum pernah merasakan apa yang woohyun rasakan saat ini. Kenapa woohyun bisa tanpa baju?
FLASHBACK
“ekhm....” woohyun menggeliat rasa tak nyaman dengan keadaannya yang berkeringat deras
“woohyun-ah kau berkeringat” sunggyu yang sebelumnya memang belum sepenuhnya tidur dengan cepat mendudukkan dirinya. Sunggyu bingung harus melakukan apa. Jika dia semakin memeluk woohyun maka dirinya tak dapat mengurangi keringat yang terus bercucuran dari badan woohyun
“woohyun-ah bangunlah” woohyun yang mendengar intruksi dari sunggyu mendudukkan dirinya. Sunggyu dengan segera melepas baju woohyun tanpa permisi dari sang pemilik
“apa yang kau lakukan gyu?” tanya woohyun heran dengan tingkah sunggyu yang tiba-tiba melepaskan bajunya –woohyun
“kau tak lihat keadaanmu? Kau berkeringat hebat” woohyun melihat badannya yang naked dan benar kata sunggyu bahwa badannya mengeluarkan banyak keringat
“sudahlah hyun ayo tidur lagi” ucap sunggyu yang tampa sengaja tangan mulusnya menyentuh dada bidang woohyun yang tanpa sehelai benangpun dan secara tidak langsung pula sunggyu telah memberikan rangsangan tersendiri kepada woohyun
‘tahan nam woohyun’ ucap sunggyu kepada dirinya sendiri guna menguatkan hasratnya untuk tidak melakukan apapun kepada sunggyu
FLASBACK END
“jangan berteriak bodoh” ucap woohyun dengan mata yang masih setengah terpejam. Sedangkan sunggyu yang merasakan pergerakan di area kepalanya merasa terusik acara tidur cantiknya dengan terpaksa membuka mata sipitnya
“apa yang kalian lakukan di kamarku? Oh tidak! Pasti kalian telah menodai kamar suciku ini” woohyun melempar bantal tepat sasaran ke wajah tampan myungsoo. Salahkan myungsoo yang bicara terlalu vulgar disaat seperti ini
“hyun... jam berapa sekarang?” tanya sunggyu yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya yang tertinggal di alam mimpinya
“sudah sore gyu, cepat bangun” ucap myungsoo sambil menarik tangan sunggyu
“ya! Kim myungsoo! Jangan sentuh namja chinguku!” ucap woohyun sambil berusaha melepas tangan kotor myungsoo dari tangan suci sunggyu –menurut woohyun
“baiklah aku kembali. Hari ini hoya kembali dan kasihan sungyeol di kamar sendirian” sunggyu hendak turun dari atas kasur woohyun, tapi tangannya ditahan oleh woohyun
CUP
“kita ketemu nanti malam” ucap woohyun setelah mengecup sekilas bibir sunggyu
“baiklah” sepertinya sunggyu mulai terbiasa dengan kebiasaan woohyun yang satu ini. Dasar Nam Woohyun, tak sadarkah dia bahwa dari tadi myungsoo masih ada di sini?
“YA!!!! Kalian tak kasihan padaku eoh?” woohyun dan sunggyu menanggapinya dengan senyuman tak mempedulikan perasaan myungsoo yang menginginkannya juga, dengan sungyeol tentunya
“arraseo arraseo Kim Myungsoo. Woohyun-ah aku kembali” ucap sunggyu sambil membuka pintu tak lupa memberikan senyuman manisnya
“myung kau kenapa eoh? Sensitif sekali” tanya woohyun setelah memastikan sunggyu benar-benar sudah kembali kemarnya
“kau tak tau?”
“ne, nan mollayo” myungsoo menjatuhkan dirinya ke kasur yang ada di sebelah kasur woohyun, lebih tepatnya kasur miliknya dan melepas tasnya yang sedari tadi bertenggar indah dibahunya
“aku juga ingin bodoh” jujur myungsoo. Memnag itu yang dirasakan myungsoo kan?
“hufffpppppp!!! Hahahahaha” woohyun tertwa, ani lebih tepatnya terbahak-bahak sambil memegangi perutnya
“teruslah tertawa sampai kau puas tuan nam” kesal myungsoo
“kau tak sering melakukannya?” tanya woohyun setelah berhasil meredakan tawanya. Walaupun sebenarnya sedikit woohyun tahan
“ne, aku melakukannya kalau aku benar-benar merindukannya atau aku benar-benar sudah tak bisa menahan perasaanku yang melup-luap kepada dia” ucap myungsoo sambil memegang dada bagian kirinya
“ekh... myungsoo-ya, sepertinya sekarang kau membutuhkan bantuan sahabat tampanmu ini” myungsoo mendudukkan dirinya ingat bahwa nanti malam tepat jam 12:01 adalah anniversary hubungannya dengan sungyeol yang ke 2. Mungkin dengan bantuan woohyun akan lebih mudah untuk mempersiapkan semuanya kan?
“majjayo. Woohyun-ah jam 7 malam nanti ikutlah denganku mempersiapkan semuanya”
“ada apa?”
“nanti malam adalah annive hubunganku dengan nyonya kim” woohyun menanggapinya dengan anggukan tanda setuju
“woohyun-ah kau memang sahabat terbaikku” myungsoo berhambur ke pelukan woohyun. Tak mempedulikan woohyun yang dalam keadaan naked
“ya!! Lepaskan pelukanmu myung, kau menghapus jejak tangan sunggyuku yang manis” woohyun berusaha melepas pelukan myungsoo
“apapun itu gomawo woohyun-ah” ucap myungsoo setelah melepas pelukannya
“sudah sudah kembali ke kasurmu, kita rencanakan dulu kejutanmu” myungsoo senang memiliki sahabat seperti woohyun. Walaupun kadang menyebalkan, tetapi menurut myungsoo woohyun termasuk sahabat yang susah dicari belahan dunia ini.
Jika di kamar woohyun dan myungsoo sedang asik-asik merencanakan kejutan untuk sungyeol, bagaimana dengan kamar sunggyu, sungyeol dan hoya?
-
-
Ceklek!
Pintu terbuka menampakkan sosok manusia yang seperti hamster, siapa lagi kalau bukan sunggyu
“wahh!! Hoya-ya bagaimana kabar dongsaengmu?” tanya sunggyu to the point. Pasalnya kepulangan hoya ke rumahnya karena sang dongsaeng yang katanya dirawat inap di rumah sakit. Sebagai hyung yang baik hoya memilih pulang ke rumahnya yang secara tidak langsung hoya mengikhlaskan pelajarannya selama 3 hari ini
“sekarang sudah baikan dan sudah bisa pulang” ucap hoya sambil merapikan pakaian yang ia bawa ke rumahnya
“ah jjam! Nyonya kim kemana?” tanya sunggyu karena tak melihat sungyeol yang biasanya setiap sunggyu pulang pasti sungyeol sudah tiduran di kasur empuknya
“aku disini”sahut sungyeol yang baru keluar dari kamar mandi yang dapat sunggyu pastikan baru selesai membersihkan badannya
“eoh! Sungyeol-ah, apakah malam ini kau akan keluar bersama myungsoo?”
“ne, kenapa tau?”
“hanya menebak saja” ucap sunggyu sambil tersenyum. Sungyeol pergi, berarti myungsoo juga pergikan? Kesempatan itu akan dimanfaatkan oleh sunggyu untuk berduaan bersama woohyun lagi
“sunggyu-ya, kau juga akan pergi eoh?’ tanya hoya
“ne, mianhae hoya-ya, sepertinya malam ini kau akan sendirian lagi” jawab sunggyu sambil menepuk punggung hoya
“inilah nasib jones, makanya hoya-ya cepatlah cari namja chingu” sungyeol ikut duduk di tepi kasur hoya setelah selesai memakai bajunya
“sudahlah yeol, yang penting hoya bahagia dengan keadaannya sekarang kan?” ucap sunggyu sebelum masuk ke dalam kamar mandi, berhubung langit sudah mulai menguning dengan gradasi orange dibawahnya jadi waktu ini tepat untuk mandi sore
“kau tau yeol?” ucap hoya sambil merebahkan kepalanya ke atas bantal yang sedemikian empuknya
“eum...” sungyeol menyusul hoya merebahkan kepalanya ke bantal di samping hoya
“aku bertemu seseorang. Dia seorang dokter”
“kau menyukainya?”
“mollayo, hanya saja...”
“jujur saja hoya-ya, kau menyukainya kan?” potong sungyeol
“menurutku belum sampai ke tahap itu”
“berarti akan sampai kan?”
“uuuuooooohhh!!! Hoya-shi”
“YA!!! Ghapjagiya” hoya dan sungyeol memegang dada mereka masing-masing. Bagaimana tidak? Dengan sepotong kepala sunggyu yang tiba-tiba menyembul di atas kepala hoya dan sungyeol. siapapun pasti akan terkejut bukan?
“gitu aja terkejut” ucap sunggyu disertai kekehan kecilnya
“mengganggu saja kau gyu..” 
“lanjutkanlah hoya”
“ireumi bwoeyeo?” tanya sunggyu setelah berhasil mengganti baju sekolahnya dengan kaos warna merah dan celana jins selutut yang menampilkan kulit putih mulusnya. Untung sekarang tidak ada woohyun, tidak bisa bayangin apa yang akan terjadi seandainya woohyun melihat sunggyu dalam keadaan seperti sekarang ini
“Jang Dongwoo. Jang Uisa, aku memanggilnya seperti itu” ucap hoya mengingat kembali apa saja yang terjadi di rumah sakit saat ia bersama dokter Jang. Senyum pun tak bisa lepas dari bibir hoya
“ooohhh!!! Uisaga?” sunggyu tak mau kalah dengan sungyeol, ia ikut bergabung di tengah-tengah hoya dan sungyeol. hoya menganggung sebagai isyarat pertanyaan sunggyu benar
“kasian sekali dirimu, bertemu hanya 3 hari dan selanjutnya....”
Plakkkk!!!
Jitakan keras dari sunggyu di kepala sungyeol berhasil berhasil menghentikan ucapan sungyeol selanjutnya. Sedang sunggyu merasa tak bersalah sama sekali dan malah menunjukkan wajah sok imutnya #memang_imut_kok #plakkkk
“tapi 3 hari itu adalah hari terpanjang, hari paling bersejarah dan pada hari itu pula jantungku merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan selama hidupku. Degupan kencang di sebelah sini” tunjuk hoya ke dada sebelah kirinya....
Baiklah biarkan sunggyu dan sungyeol menjadi pendengar yang baik kepada sahabatnya, kita  lihat apa yang sedang woohyun dan myungsoo lakukan untuk mempersiapkan kejutannya myungsoo kepada sungyeol
-
-
“gyuyie kemarilah...”
“....”
“kau harus membeli lebih banyak lagi myung”
“baiklah aku pergi” tepat saat myungsoo turun dari rooftop school saat itulah dia bertemu sunggyu di lantai 4 yang berjalan dengan arah berlawanan dengan myungsoo
“eoh! Myungsoo-ya neo eodiga?”
“aku mau ke toko bunga sebelum tutup” myungsoo mempercepat langkah kakinya. Begitupun yang terjadi dengan sunggyu berhubung sekarang sudah jam 07:00 malam, belum lagi rencana yang harus myungsoo persipkan untuk mengulur waktunya bersama sungyeol sampai nanti jam 12 malam
“woohyun-ah” panggil sunggyu di tengah-tengah kesibukan woohyun menghias rumah kecilnya dengan banyak lampu kecil berbentuk hati yang menambah kesan romantis
“eum..”
“woohyun-ah~~” sunggyu memeluk woohyun dari belakang –backhug merasa diduakan dengan lampu-lampu kecil itu
“aigoo!!! Sejak kapan sunggyuku jadi nakal seperti ini” ucap woohyun sambil membalikkan badannya menghadap sunggyu, mencubit pelan pipi chubby sunggyu
“appooo!!!” bukannya meminta maaf woohyun malah semakin merapatkan tubuhnya ke sunggyu mengaitkan tangan besarnya ke pinggang sunggyu. menyatukan dahinya dengan sunggyu dan dengan secara otomatis hidung mancung mereka pun saling bersentuhan menggesek-gesekkan keduanya disana. Dapat dipastikan jarak bibir keduanya hanya tinggal 3 cm
“Yaa!!!! Nam Woohyun!!” saat di tengah-tengah keasikan aktifitas woohyun sendiri, myungsoo datang di waktu yang salah merusak suasana romantis keduanya
“kau selalu mengganggu saja myung” berbeda dengan woohyun yang menggerutu tak jelas, sunggyu malah berusaha meredamkan pipi merahnya
“aku menyuruh kalian kesini untuk membantuku bukan malah bermesraan” kesal myungsoo. Biasalah, biasanya kalau orang iri memang seperti itu
“arraseo arrase” ucap woohyun
Seiring dengan berjalannya waktu, persiapan kejutan annivenya myungsoo akhirnya siap, jadi hanya tinggal menunggu waktu saja
@other side
“hyunie... kapan kita akan seperti myungsoo dan sungyeol juga?”
“aigoo!! Kyeopta” ucap woohyun sambil mengelus surai caramel sunggyu yang menyandarkan kepalanya ke dada bidang woohyun. sekarang mereka sedang berada di taman belakang sekolah menikmati indahnya gemerlap bintang yang bertaburan tak beraturan di atas mereka, memancarkan kekuatan sinar yang berbeda dan warna yang berbeda
pula memberikan kesen romantis tersendiri bagi woohyun dan sunggyu
“kita doakan myungsoo saja semoga myungsoo sukses memberikan kejutan yang sangat romantis itu” ucap sunggyu menampakkan senyum manisnya
....
.....
Hening. Tak ada suara yang terjadi diantara woohyun dan sunggyu, hanya deruan angin lembut yang menerpa wajah mereka masing-masing yang dapat mereka dengar
“hyun, apakah kau mempunyai mantan sebelumnya?” tanya sunggyu di tengah-tengah keheningan yang mereka buat sendiri, pertanyaan itu membuat woohyun sedikit tersentak mendengar pertanyaan itu. Tapi woohyun tak akan ambil resiko, ia harus menceritakan semuanya kepada sunggyu demi kelangsungan hubungan mereka kedepannya
Baik buruknya pun woohyun harus terima
“eum..”
“nugu?”
“key” dengan sedikit terpaksa woohyun menyebutkan nama namja sialan itu  lagi. Namja yang selalu merengek minta ini itu dan mengaku namja chingunya, beruntung saat itu woohyun juga mencintainya. Dan apa? Setelah woohyun kembali terpuruk dengan kenangan bersama orang tuanya dia malah meninggalkan woohyun begitu saja
Beruntung woohyun bertemu sunggyu yang berhasil mengembalikan senyumannya dan semangat belajarnya
“o-ouh!” jujur sunggyu sakit mendengar ini. Tapi bukankah dia sendiri yang ingin tau? Jadi jangan salahkan woohyun yang benar-benar mengatakannya
“mianhae” woohyun menarik tubuh sunggyu ke dalam pelukan hangatnya. Meminta maaf dengar sepenuh hati menyesal telah memberitahukan hal yang sebenarnya
“mianhae bwoga?”
“kau menjadikanku sebagai namja pertama yang menyentuh bibir manis ini” woohyun melepas pelukannya kemudian menyentuh bibir cherry sunggyu
“sedangkan aku...” lanjut woohyun menundukkan kepalanya. Sunggyu segera menenggelamkan wajahnya ke dalam pelukan woohyun mencoba mengatakan sesuatu lewat hatinya
“hyunie kau tau, lebih baik aku tersakiti dengan kejujuranmu dari pada kau menyakitiku dengan kebohonganmu. Bukankah begitu?” woohyun kembali mengembangkan senyumannya merasa beruntung mempunyai namja chingu secantik dan sebaik sunggyu. woohyun membalas pelukan erat sunggyu
Setelah lama menikamati masa-masa berduanya, woohyun dan sunggyu ingat akan acara myungsoo  malam ini. Keduanya pun naik ke rooftop school menunggu kedatangan myungsoo dan sungyeol
@taman kota
“myungsoo-ya, ayo pulang sudah jam 10. Ingat! Kau berjanji padaku” sungyeol menggerutu kepada myungsoo. Sudah jelas bukan kalau sungyeol menjanjikan hanya sampai jam 10 malam, tapi sekarang jarum jam sudah menunjukkan jam 09:15 tapi myungsoo memaksa untuk tetap di taman ini
Ok! Memang masih belum jam 10 malam tapi mereka jalan kaki kan? Berapa menit waktu yang mereka gunakan untuk berjalan kembali ke asrama. Dipastikan pasti lebih dari jam 10 malam berhubung taman kota jauh dari asrama mereka berdua
“baiklah nyonya kim ku yang cantik” ucap myungsoo sambil mencolek dagu nyonya kimnya. Sungyeol tersenyum mendengar jawaban myungsoo, menganggap semuanya akan selesai sampai di sini
-
-
@di depan asrama
“nyonya kim” sungyeol menolehkan kepalanya mendengar myungsoo memanggilnya
“apalagi eoh?”
“ikutlah denganku sebentar” myungsoo segera menarik tangan sungyeol tak lupa menutup mata sungyeol terlebih dahulu setelah mengirim pesan singkat kepada dua sahabatnya yang memang sudah menunggunya sedari tadi
“myung-ah kau akan membawaku kemana eoh?” tanya sungyeol setelah jengah dengan kegelapan yang diterimanya
“sebentar lagi kau akan mengetahuinya” ucap myungsoo berbisik tepat di telinga sungyeol
“jja! Sekarang sudah sampai” lanjut myungsoo setelah sampai di rooftop school. Memang sekarang masih jam 10:45 tapi apalah daya myungsoo harus menyesuaikannya dengan keadaan yang mendesak. Anggaplah anniversary nya dimajukan #plakk
Mata sungyeol terbelalak tak percaya melihat pemandangan yang sangat indah di depan matanya yang dihias dengan lampu, lilin, dan bunga yang bertaburan sana-sini. Sebuah rumah kecil yang dihiasi dengan lampu kecil berbentuk hati. Seakan rumah kecil itu mempunyai sebuah halaman yang luas,
halaman rumah kecil itu di taburi dengan kelopak bunga mawar warna merah yang berbentuk hati dan sebuah kalimat yang terdapat di atasnya,  tulisan ‘Anniversary 2 MyungYeol’ tertulis indah di sana. Dan jangan lupakan dengan lilin yang mengiringi setiap langkah mereka menuju rumah kecil itu. Setiap sungyeol mengambil satu langkah, satu persatu lampu pun ikut hidup
Saat sungyeol tepat berada di depan rumah kecil itu saat itulah myungsoo menarik tangan sungyeol hingga sungyeol jatuh ke pelukan myungsoo
“Happy Anniversary yang ke 2 Lee Sungyeol” kata pertama yang keluar setelah berhasil membuat sungyeol mabuk dengan kejutannya yang luar biasa. Dan merupakan ke dua kalinya myungsoo memanggilnya dengan nama aslinya. Pertama saat mereka jadian dan yang kedua adalah sekarang ini
“gomawo” hanya kata itu yang bisa sungyeol ucapkan kepada myungsoo. Bibirnya masih kaku untuk berkata-kata jadi hanya itulah yang bisa ia ucapkan sebagai rasa bahagianya sekarang ini
“maafkan aku yang mungkin selalu mengecewakanmu, membuat kesal, sering membuatmu merasa risih dengan tingkahku. Tapi ku mohon ketahuilah bahwa aku sangat mencintaimu” ucap myungsoo
“tidak myung, kau yang terba...” ucapan sungyeol tepotong dengan jari telunjuk myungsoo yang menempel indah dibibir sungyeol isyarat untuk berhenti melanjutkan ucapannya. 
“saranghae” ucap myungsoo. Disaat myungsoo mengucapkan kata itu, saat itu pula cahaya lampu di depan mereka hidup dengan tulisan ‘saranghae Lee Sungyeol’ yang terdapat di dalam bingkaian bunga mawar yang berbentuk hati   Untuk adegan selanjutnya silahkan pikirkan sendiri.... #Plakkk
@other side
PLAK!!! #bunyi_apaan?
Woohyun dan sunggyu berhighfive ria di taman belakang sekolah karena rencana sahabat mereka yang berhasil tanpa halangan apapun. Bahkan ucapan terimakasih myungsoo hampir memenuhi telinga keduanya
“syukurlah kejutannya berjalan lancar ya hyun...” ucap sunggyu menyandarkan kepalanya ke bahu woohyun
“eum...”
“apakah kau seperti myungsoo? Ani, maksudku seromantis myungsoo” tanya sunggyu di tengah-tengah kedamaian yang diciptakan woohyun sendiri dalam hatinya karena tugas membantu sahabatnya sudah selesai
“kau tau gyu? Itu semua yang merencanakan aku, bukan si kucing itu” sunggyu kaget mendengar pernyataan woohyun. Memang sih woohyun selalu bersikap romantis di depan sunggyu tapi sejauh ini sunggyu belum mengetahui bahwa woohyun sangat sangat sangat romantis. Maklumlah masih kekasih baru....
“dan saat annive nya kita, aku akan memberi kejutan yang lebih romantis daripada myungsoo” lanjut woohyun. Sunggyu merasa bahagia mempunyai kekasih seperti woohyun, walaupun tak jarang woohyun membuat sunggyu naik darah karena selalu tak mau belajar kalau tidak dengan dirinya. Dibalik kekesalan sunggyu kepada woohyun tetap saja terselip rasa cinta dan sayang di hatinya
“kau membuatku penasaran hyun”
“gyu...”
“eum..”
“kau tau? Kau seperti bintang itu” ucap woohyun sambil menunjuk bintang di langit malam yang menaungi mereka berdua
“itu bintang apa?”
“itu namanya bintang rigel. Bintang yang memancarkan cahaya terang dengan warna putih dan biru dan 40 ribu kali lebih terang daripada matahari”
“terus apa hubungannya denganku?” 
“jika rigel menunjukkan letak dalam rasi orion.....”
“tunggu, bisa kau lebih jelas?”
“rasi orion sering disebut pemburu langit malam. Kamu yang selalu membuatku tak tenang apabila aku tak bersamamu, orang yang selalu membuatku gelisah jika tak bertemu, orang yang berhasil membangkitkanku dari masalalu yang kelam, dan orang yang bisa meredamkan traumaku. Itulah kau gyu, orang yang menjadi pemburu hatiku” woohyun melihat sunggyu denga intens. 
Dengan jelas woohyun lihat mata sunggyu yang berkaca-kaca. Segera woohyun membenamkan wajah manis sunggyu dalam pelukan hangatnya memastikan dirinya tak melikat lelehan air mata itu
“olmana gomawopta woohyun-ah” sunggyu semakin mengeratkan pelukannya ke woohyun berusaha mengatak dengan isyarat tubuhnya untuk tak ingin berpisah dengan woohyun selamanya sebelum maut memisahkan keduanya
Hidup indah, tentram dan damai. Itu yang diimpikan semua insan kan?. Tentu saja. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu kita membutuhkan pasangan untuk menutupi kekurangan kita dan membagi kelebihan kita untuk menutupi pasangan kita
Sebuah kisah tentang masalalu yang kelam dan berhasil membuat dirinya tenggelam dalam kenangan masalalunya. Masalalu itu juga berhasil membuat dirinya terpuruk dan tenggelam dalam pahitnya hidup. Seorang namja cantik nan manis berhasil membangkitkannya dari kenangan masalalu kelamnya dan berhasil menutupi kelemahan yang ia miliki. Mereka berdua adalah Nam Woohyun dan Kim Sunggyu 
Seperti itulah hakikat dari hidup yang membutuhkan pasangan
THE END
huffff!!! akhirnya selesai juga...
bagi yang merasa baca, like and komen juseyo...
komen dari readers sangat diperlukanku untuk karyaku selanjutnya loh,...

Selasa, 08 November 2016

ff WooGyu Because Rain


Tittle : Because Rain
Author : Kim Hye Jin_MRS
Main cats : Kim Sunggyu & Nam Woohyun (woogyu)
Suppor cats : Infinite member
Genre : romance, school life. Untuk yang lain silahkan tentukan sendiri
Rated : untuk semua anak woogyu yang bertebaran di dunia ini J
WARNING : YAOI!! Gak suka silahkan minggat sejauh-jauhnya. Pemakaian EYD tak ada yang benar, bahasanya asal-asalan, bertele-tele, typo bertebaran, So, jelek? Maklum karena saya masih belajar untuk jadi Author yang baik J
NOTE : FF ini benar-benar berasal dari otak+pemikiran Author yang terbatas. Jadi, kalau ada kalimat yang sama dengan FF yang lain berarti itu murni ketidak sengajaan
∞ Happy reading ∞
Sunggyu POV
Tik tik tik...
Tetesan hujan kembali membasahi jalanan kota seoul. Inilah cuaca sekarang. Dari pagi hingga malam rentetan tetes air dari langit ini tak ada henti-hentinya. 
Ah! Jjam, perkenalkan dulu namaku Kim Sunggyu. Aku merupakan salah satu murid Woollim High School. Salah satu sekolah terfavorite yang ada di kota Seoul. Sekolah ini terdiri 4 bangunan besar. 
2 bangunan besar adalah sekolah untuk murid laki-laki dan murid perempuan. 2 bangunan besarnya yang lain untuk mereka yang ingin tinggal di asrama. Aku memilih tinggal di asrama karena letak rumah dan sekolahku yang cukup jauh. 
Sekarang aku tengah berada diperjalanan menuju asramaku bersama ke dua temanku. Perkenalkan nama mereka Lee Sungyeol dan Lee Ho Won, tapi dia lebih senang dipanggil Hoya.
Sunggyu POV END
Author POV
“gyu! Paliiwa! Aishh jinja” gerutu hoya. Bagaimana tidak? Disaat hujan-hujan seperti ini sunggyu malah menstralisir suasana dengan menengadahkan wajahnya keatas menampakkan wajah putih mulusnya sambil 
merentangkan kedua tangannya kesamping ditengah-tengah lapangan. Kalau nanti sunggyu sakit bagaimana? Hoya juga kan yang repot
“saranghae” ucap sunggyu lirih yang hanya bisa ia dengar sendiri. Tak sadar akan kehadiran seseorang yang sedari tadi melihatnya sambil menyunggingkan senyum manis di bibirnya
@kamar asrama
Sunggyu, sungyeol, dan hoya sepertinya memang ditakdirkan untuk selalu bersama. Elementry school, junior high school, mereka selalu satu sekolah dan satu kelas. Dan sekarang mereka senior high school pun satu sekolah, 
bahkan di asramanya mereka satu kamar.
“sudah selesai gyu?” tanya sungyeol yang melihat gyu baru selesai menikmati hujan
“ani, hanya saja aku sudah lelah berdiri”
Ceklek...
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan seongkok daging besar yang cukup manis tapi terlihat tegap
“sudah selesai gyu?” pertanyaan yang sama dilontarkan oleh bibir hoya
“eum...”
“ya! Kim sunggyu!! Mandi dulu baru tidur” teriak sungyeol dengan suara melengkingnya kepada sunggyu. Ia terlalu kesal, sunggyu dengan bajunya yang setengah basah langsung tidur tanpa melepas baju dan mandi. 
Ok! Ayolah sungyeol hanya mencoba menjadi teman yang baik. Sunggyu langsung menutup kedua telinganya, takut pendengarannya akan terganggu gara-gara teriakan super sungyeol
“ne nyonya kim” dengan sedikit terpaksa sunggyu berjalan ke kamar mandi untuk memenuhi perintah nyonya kim galak itu. Nyonya kim? Semburat warna merah mulai tampah di kedua pipi sungyeol. boleh author ceritakan sedikit?
Lee sungyeol mempunyai namja chingu yang bernama Kim Myungsoo. Namja tampan dan sangat populer di WHS. Tak kalah dengan dirinya yang juga populer di kalangan namja seme. Bahkan keduanya tak jarang bermesraan di sekolah di depan teman-temannya. 
Dunia seakan iri dengan kehidupan sungyeol. Mereka sama-sama populer, sama-sama pintar, tampan dan catik. Bukankah pasangan ini luar biasa? Kenapa sunggyu memanggilnya nyonya kim? karena Itu juga panggilan myungsoo ke sungyeol. 
Panggilan nyonya kim ini selalu myungsoo gunakan untuk memanggil sungyeol, tak tau ada murid yang lain, bahkan walaupun ada guru myungsoo tak ada kata ragu untuk  memanggil sungyeol dengan panggilan nyonya kim
Back to the story...
“huhuhu! ya sungyeol-ah pipimu merah” tunjuk hoya yang sedari tadi melihat tingkah sungyeol yang senyum-senyum sendiri
“hoya-ya” panggil sungyeol
“eum..”
“myungsoo lagi apa ya sekarang?”
“palingan juga tidur”
Selang beberapa menit...
Ceklek...
“sudah...” akhirnya sunggyu sudah selesai dengan acara mandinya
“gyu..” panggil hoya
“kau masih menyukai hujan?” sebenarnya hoya sudah penasaran sejak pertama kali bertemu dengan sunggyu. Setiap ada hujan pasti sunggyu bermain di bawah air hujan, waktu mereka masih kecil mungkin masih dimaklumi. Tapi bukankah sekarang mereka sudah SHS?
“ne, neumo choa” mendengar kata hujan, pasti bibir tipis sunggyu selalu terangkat untuk tersenyum. Entahlah kenapa dia selalu senang dengan kehadiran hujan di dunia ini
“geurom waeyo?”
“hujan selalu membuatku bahagia. Jika kita menangis, dengan berada di bawah hujan maka tangisan kita tak akan di ketahui orang lain. Banyak orang mengatakan hujan adalah tangisan langit, tapi menurutku tidak. 
Hujan melambangkan kebahagian. Tak peduli dengan warna yang membawanya, hitam memang. Tapi lihatlah setelahnya, air akan keluar dari awan yang berwarna hitam itu. Dibalik awan yang berwarna hitam itu, terkandung tetesan air putih bening yang bisa menjadi sumber kehidupan. 
Bukankah itu keajaiban hoya-ya? Ternyata dibalik warna hitam ada kehidupan” sunggyu bahkan berbicara dengan hoya tanpa mengalihkan pandangannya dari tetesan air yang terlihat di jendela kamar asramanya
“daebak! Kenapa aku tidak tau dari dulu ya..”
“salahmu sendiri”
“gyu kau mau kemana?” tanya hoya yang melihat sunggyu mengambil payung dan hendak memakai sepatu
“aku mau ke sekolah dulu sebentar. Aku mau mengambil buku untuk ulangan besok di loker”
“eoh !Jangan lama-lama eoh”
“si nyonya kim kemana?”
“entahlah, mungkin sekarang dia bersama myungsoo”
“baiklah hoya-ya aku pergi dulu” sekarang hoya benar-benar sendiri di dalam kamarnya. Bosan mulai melanda diri hoya. Dia memilih tidur saja sambil menunggu sahabat-sahabatnya
####*****####
“baiklah hanya inikan..” monolognya
“ne, hanya matematika dan b.inggris” sambung seseorang. Sunggyu sepertinya tau pemilik suara berat ini.
Dek Dek Dek...
Lihatlah bahkan jantungnya tak bisa berdetak dengan normal. Mendengar suara itu pelan-pelan sunggyu menolehkan kepalanya
“eoh woohyun-ah, kamu ngapain disini?” baiklah mungkin sekarang sunggyu mencoba untuk mengatasi jantungnya
“sama denganmu, aku mengambil buku untuk ulangan besok” senyuman manis itu bahkan tak jarang woohyun tampilkan di depan sunggyu. Tak taukah woohyun kalau sedari tadi orang yang ada di dekatnya mengatasi detak jantungnya yang berdetak abnormal
“kenapa kau bisa tau aku mengambil buku untuk ulangan besok?” sepertinya kau ketangkap basah woohyun..
“a-aku tadi bertemu dengan sungyeol dia yang memberi tauku”
‘geotjimal’ pikir sunggyu
“ah geureyeo! Kau belum mau pulang?” tanya sunggyu yang melihat woohyun tetap dengan pekerjaan mencari bukunya sedari tadi
“sebentar lagi”
“kau mencari sesuatu?” sunggyu mencoba membantu woohyun mencari sesuatu yang woohyun cari
“buku bahasa inggris ku. Aku tak menemukannya”
“apa kau yakin ada di lokermu?”
“ne, di asrama juga tidak ada makanya aku mencarinya ke sini”
“baiklah, bagaimana kalau kamu pinjam punyaku?”
“ah aniyo. Ulangannya besok, kamu mau belajar dengan apa kalau bukunya kamu pinjamkan kepada ku”
“kan ada sungyeol dan nyonya kim” lihatlahlah bahkan woohyun tampaknya sudah tau dengan orang yang di panggil sunggyu dengan nyonya kim. Woohyun tampak berpikir
“ah bagaimana kalau seperti ini saja, nanti malam kita belajar bersama. Eottheo?” jangan ditanyakan lagi woohyun, pastilah sunggyu mau banget
“baiklah” senyum manis dari bibir cherry sunggyu seakan mengalihkan dunia seseorang yang ada di dekatnya
“baiklah gyu, aku tunggu” lagi-lagi sunggyu menanggapi ucapan woohyun dengan senyuman manisnya yang mematikan
“eum woohyun-ah, apakah kau masih lama?”
“aniyo, mungkin menunggu hujan reda”
“kau tak bawa payung?” woohyun menanggapinya dengan gelengan
“kajja” sunggyu menarik tangan besar woohyun, isyarat bahwa sunggyu akan membawa woohyun menembus hujan dibawah naungan payung putihnya. Dan tepat di tengah-tengah lapangan yang tadi sore menjadi tempat dirinya berdiri, sunggyu mengucapkan lagi kata itu... 
‘saranghae’. Walaupun hanya bisikan halus yang di ucapkan sunggyu tapi woohyun masih bisa mendengarnya dengan jelas. Tanpa keduanya sadari, ternyata tautan tangan mereka belum terlepas sedari tadi. Mata woohyun terpejam erat saat melintasi hujan berdua dengan sunggyu. 
Bukankan berada di bawah guyuran hujan dengan orang yang kita cintai adalah hal romatis? Cinta? Iya, woohyun sebenarnya mencintai sunggyu sejak pertama kali bertemu dengan sunggyu waktu mereka masih masa orientasi siswa baru. Sekarang mereka sudah kelas II SHS. Wow! 
Bukankah itu waktu yang cukup panjang?. Dengan takdir yang sangat woohyun impi-impikan akhirnya takdir itu terjadi, yakni satu kelas dengan sunggyu. Tak cukup dengan  itu, ternyata sahabatnya yang bernama kim myungsoo adalah pacar sahabat sunggyu yang bernama lee sungyeol. 
Hubungan mereka saja yang tak jelas. Saat sunggyu bertemu dengan woohyun jantungnya tak jarang berdetak abnormal seperti tadi, begitupun sebaliknya. Woohyun juga tak jarang mencari perhatian sunggyu
“jja! Sudah sampai...” ucap sunggyu. Kedua matanya teralihkan dengan tangannya yang digenggam erat oleh woohyun. Dengan badan yang bergetar dan mata yang terpejam erat seperti orang yang ketakutan.
“woohyun-ah, neo gwenchana?” khawatir dengan keadaan woohyun yang sedari tadi tak henti-hentinya bergetar, sunggyu mencoba menelfon sungyeol berharap sekarang sungyeol bersama myungsoo
Tak lama myungsoo datang bersama sungyeol di belakangnya. Wajah khawatir tampak jelas di raut wajah keduanya
“dia kenapa gyu” tanya sungyeol
“ini gara-gara hujan” jawab myungsoo
“hujan?” sunggyu sendiri dibuat bingung dengan jawaban myungsoo. Pasalnya sunggyu memang tidak tau apa-apa tentang woohyun yang membenci hujan
“sudahlah sekarang kita bawa woohyun ke kamar dulu” pintas myungsoo. Laki-laki sempurna. Tampan, pintar bijaksana lagi
Sunggyu dan sungyeol membantu myungsoo membawa woohyun membawa ke kamarnya melewati lift. Woohyun tak pingsan ataupun tak sadarkan diri. Badannya bergetar dan matnya terpejam erat tak mau dibuka. Bukankah hal tersebut lebih menakutkan dari pada pingsan? 
Jangan lupakan tangan woohyun yang terus menggenggam tangan sunggyu
Sesampainya di kamar woohyun juga kamar myungsoo tentunya woohyun langsung di rebahkan pada tempat tidurnya
“hyun, woohyun-ah bukalah matamu, sekarang kamu sudah ada di kamar” ucap myungsoo sambil menepuk-nepuk pipi woohyun agar woohyun cepat membuka matanya. Tak ada perubahan. Sunggyu mencoba mendekatkan bibirnya ke telinga woohyun. 
Membisikkan kata yang mungkin bisa membuat woohyun membuka matanya kembali
“woohyun-ah bukalah matamu, aku kim sunggyu. Sekarang kau sudah ada di kamarmu jadi bukalah matamu” seperti sebuah mantra, pelan tapi pasti woohyun membuka matanya. Semuanya baru bisa bernapas legah. Sungyeol dan myungsoo keluar setelah yakin woohyun baik-baik saja bersama sunggyu
“apakah itu sering terjadi padamu?” tanya sunggyu penasaran tingkat dewa
“eum...” woohyun tak berani mengangkat kepalanya. Malu dengan dirinya yang lemah akan hujan. Apalagi di depan sunggyu, orang yang ia cintai
“angkatlah wajahmu woohyun-ah” ucap sunggyu
“mian”
“bwa?”
“sunggyu bisakah hubungan kita lebih dari teman?” ok! Ok! Sepertinya sunggyu sekarang mengharapkan sesuatu
“ma-maksudmu?”
“maukah kau menjadi sahabatku?” hilang sudah harapan sunggyu. Sunggyu sepertinya tidak mengharapkan kata sahabat yang keluar dari bibir tebal woohyun. Baru kali ini sunggyu ketahui bahwa kata sahabat begitu menyakitkan untuk diucapkan
‘Bodoh! Kau bodoh nam woohyun! Kau laki-laki tapi kenapa kau tak bisa mengatakan perasaanmu yang sebenarnya?
Aku tau aku memang tak pantas untuk sunggyu, tapi tak bisakah aku berharap?’ pikir woohyun
‘Sudahlah kim sunggyu, kamu jangan terlalu berharap. Tak mungkin dia menyukaimu kan? Kamu selalu memikirkan hal-hal yang tak akan pernah terjadi. Tapi apakah aku salah jika aku berharap dia juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku?’ sunggyu pun sama, 
berbicara dengan dirinya sendiri dan tak tau bahwa yang dirinya pikirkan sama dengan pemikiran orang yang ada di sampingnya
Seperti itulah kim sunggyu dan nam woohyun. 2 insan yang sama-sama mempunyai ego yang besar, namun tanpa di sadari keduanya ternyata mereka sama-sama berharap hari dimana waktu menyatukan keduanya
“tentu saja aku mau” ucap sunggyu dengan senyum manisnya, walaupun di sana tergurat jelas senyum paksaan. Matanya benar-benar tinggal segaris
“bwahahahhahaha” woohyun tanpa sadar tertawa tebahak-bahak melihat mata sunggyu. Malumlah red. dia baru pertama kali melihat wajah sunggyu sedekat ini
“ya! Wae? Kenapa kau tertawa seperti orang kesetanan gitu? Apakah ada hal yang lucu?”
“matamu. Matamu hilang” jawab woohyun sambil memegangi perutnya yang sakit karena terlalu asik tertawa
“YA!! Nam woohyuuunnn!!”
“wae? Wae? Wae?. Kau lucu dengan wajah hamstermu itu gyu” ucap woohyun sambil mencubit pipi sunggyu. Hey nam woohyun! Tak taukah kau keadaan jantungnya sunggyu sekarang?
“hentikan nam..” ucap sunggyu memperlihatkan tatapan tajam mematikannya, menurut sunggyu. Tapi tidak bagi woohyun
“kau tampak semakin imut dengan rupamu yang seperti itu. Sudah hentikan”
‘apakah dia bilang aku imut?’
“eummm... woohyun-ah”
“wae?”
“apakah nanti malam jadi?”
“tentu saja gyu” ucap woohyun sambil tersenyum manis kepada sunggyu
“baiklah kalau begitu aku pergi. Apakah kau baik-baik saja aku tinggal sendiri?”
“tentu saja aku akan baik-baik saja. Pergilah” sunggyu tersenyum melihat woohyun yang sepertinya benar-benar baik-baik saja dan pulih dari kegelapan yang ada pada dirinya
“eoh! Aku pergi”
“jangan lupa nanti malam gyu”
“arrasseo tuan nam” saat selesai menutup pintu kamar asrama woohyun dan hendak melangkahkan kakinya, sunggyu melihat myungsoo berjalan ke arahnya sambil menundukkan wajahnya. Walaupun dalam keadaan menunduk dalam seperti itu, senyuman myungsoo masih sunggyu lihat dengan jelas
“ya.. ya... ya... Kim Myungsoo” ucap sunggyu lantang
“eoh! Sunggyu-ya bagaimana keadaan woohyun?”
“gwenchana. Bolehkah aku berbicara dengan mu?”
“hanya kita?” sunggyu menanggapinya dengan anggukan tanda myungsoo benar
“eodi?kan masih hujan”
“tarawa!” myungsoo mengikuti langkah kaki sunggyu, mengikuti sunggyu tepat di belakangnya
@kantin asrama
“dia mempunyai trauma!” ucap myungsoo setelah sampai di kantin asrama yang sepi. Seakan mengerti dengan pertanyaan yang ada di kepala sunggyu
“trauma?”
“ne, dia trauma. Dia trauma ke hujan”
“hujan?”
“dia sangat membenci hujan”
“wea? Kenapa dengan hujan? Apa yang menyebabkan dia sangat membenci hujan dan trauma hujan?”
“jadi tuan kim, pertanyaanmu yang mana yang harus aku jawab?” ucap myungsoo bingung
“apa yang menyebabkan dia memiliki trauma hujan?”
“dia hidup sendiri sejak ia berumur 14 tahun. Kedua orang tuanya berpisah. Malam itu, kedua orang tuanya bertengkar di depan woohyun”
“jakkan, ani... maksudku gini. Bukankah itu tidak baik memperlihatkan hal-hal yang kasar kepada anak yang masih berumur 14 tahun?”
“boleh aku lanjutkan?”
“ne, silahkan”
“ibunya woohyun memilih kabur dari rumah meninggalkan woohyun karena tak kuat dengan bentakan dan amukan sang suami. Dan karena ibu woohyun sudah diselimuti kebencian dan amarah dia memilih bunuh diri”
“lalu apa hubungannya dengan hujan?”
“saat kejadian itu terjadi saat hujan pertama di seoul. Oleh karena itu woohyun menganggap hujan adalah penyebab appa dan eommanya berpisah” sunggyu seakan kehilangan sesuatu dalam dirinya. Kenapa harus hujan? Kenapa orang yang dia cinta malah membenci sesuatu yang sangat ia suka?
“myungsoo-ya apakah tak ada harapan lagi untuk woohyun sembuh dari traumanya?”
“molla gyu, selama 8 tahun aku mengenalnya, aku tak pernah melihat dia berhenti bergetar saat hujan tiba”
“baiklah” ucap sunggyu beranjak dari kursinya
“kau mau apa?” myungsoo heran dengan tingkah aneh sunggyu
“aku akan membuat orang yang aku cintai menyukai apa yang juga aku suka” upss!!! Sepertinya sunggyu keceplosan
“bw-bwa? Cinta?” sunggyu membulatkan matanya sadar dengan kesalahannya -walaupun hasilnya nihil, merasa dirinya tidak bisa merem mulutnya sendiri. Sunggyu segera menutup rapat myungsoo. Siapa tau nanti ada orang yang lewat kan?
“hati-hati dengan mulutmu bodoh” myungsoo berusaha melepaskan bungkaman tangan sunggyu dari mulutnya
“ne gyu,, keunde gyu...”
“wae tto?”
“geugon..”
“sudahlah aku mau ke kamar dulu” sunggyu langsung menyambar tasnya yang berisi buku untuk ulangan besok
“padahal aku bermaksud memberitahunya kalau woohyun juga mencintainya, dasar hamster sipit”
@tempat pencucian baju
“michosseo michosseo” seru woohyun di tengah-tengah belajarnya di tempat pencucian baju. Kenapa harus di tempat pencucian baju ini?
‘di tempat ini akan lebih tenang dan tak akan ada orang tau’ begitu kata sunggyu
“kenapa denganmu?” ucap sunggyu mengalihkan pandangannya dari buku berisi hitungan-hitungan yang sangat rumit –kata woohyun
“ani sunggyu-ya. Matematika selalu membuatku gila” sunggyu tersenyum mendengar keluhan woohyun
“sekarang kau ikut aku, kajja...” sunggyu mengambil buku matematika yang ada ditangan woohyun dan menutupnya. Mengulurkan tangannya untuk membantu woohyun turun dari atas mesin pencuci baju, tanpa melepas kontak tangannya dengan woohyun sunggyu 
mengisyaratkan bahwa woohyun harus ikut dengannya. ‘mau kemana? Padahal di luarkan hujan’ ingin woohyun bertanya kepada sunggyu, namun entahlah dia tak bisa mengucapkannya, woohyun terlalu fokus ke bibir tipis sunggyu yang sekarang tengah terangkat sepanjang koridor asrama
“manis..” tanpa sadar mengucapkan kata itu, walaupun setengah berbisik tapi woohyun masih sadar kalau dia tidak sengaja mengucapkan kata itu. Spontan sunggyu melepas tangan woohyun yang sedari tadi ada di genggaman tangannya
“jja! Woohyun-ah sekarang sudah sampai” ucap sunggyu saat sudah sampai di depan pintu keluar asrama. Tangannya terulur untuk menyentuh tetes demi tetes air hujan yang turun dari langit
“cobalah woohyun-ah, ini sangat menyenangkan” ucap sunggyu yang melihat woohyun diam mematung hanya melihat dirinya. Tak tahan dengan sikap woohyun yang hanya diam saja, sunggyu menarik lengan woohyun mensejajarkan tubuh woohyun dengan dirinya. 
Sunggyu melihatnya, tangan woohyun bergetar tiap kali cipratan air mengenai tubuhnya
“tenanglah aku bersamamu” sunggyu mengenggam tangan hangat woohyun –padahal sekarang hujan. Sunggyu tersenyum manis kearah woohyun, woohyun menolehkan kepalanya melihat senyum manis sunggyu melupakan hujan yang kini membasahi tubuhnya dengan sunggyu. 
Woohyun sadar dengan keadaannya yang sekarang tengah berada di bawah guyuran hujan, ia sangat terkejut. Ia melihat ke atas lebih tepatnya langit lalu ia menutup mata dan gemetarpun dapat sunggyu lihat di tubuh woohyun. Sunggyu tak tau harus melakukan apa, tak mungkin dia menelfon myungsoo kan? Ini sudah jam 11 malam, salahkan dirinya yang main hujan tengah malam
“woohyun-ah woohyun-ah buka matamu” sunggyu menepuk-nepuk pelan pipi woohyun berusaha untuk membuka mata woohyun. Sunggyu tak ingin keadaan seperti tadi sore terjadi lagi. Sunggyu sudah kehilangan akal, tanpa berpikir panjang sunggyu memeluk erat woohyun menenggelamkan wajahnya di dada bidang woohyun
“woohyun-ah mian, mianhae. Gara-gara aku kau seperti ini..” walaupun di tengah-tengah gemuru hujan, tapi woohyun masih mendengar kalimat yang dikeluarkan oleh bibir tipis sunggyu. ‘tidak gyu, ini bukan salahmu’ ingin rasanya woohyun mengatakan itu kepada sunggyu, tapi tenggorokannya sangat sakit untuk membuka mulutnya. Alhasil woohyun hanya membalas pelukan hangat sunggyu. 
Sunggyu tak bisa membawa woohyun bernaung karena disaat seperti ini woohyun pasti tak dapat bergerak jadi sunggyu pasti akan sangat kesulitan membawanya. Sunggyu hanya bisa berharap woohyun segera sadar, membuka matanya dan mengucapkan ‘aku tidak papa gyu’
∞∞∞∞∞∞
10 menit...
15 menit...
Sunggyu masih betah memeluk tubuh woohyun
Pelan tapi pasti woohyun membuka matanya. Menundukkan wajahnya mendapatkan namja manis sedang memeluk erat dirinya
“gyu....” sunggyu tersentak mendengar suara woohyun. Benarkah itu woohyun?
“sunggyu-ya” woohyun mencoba melepas pelukan erat sunggyu
“woohyun-ah...!” sunggyu merasa tak percaya melihat woohyun. Senyuman woohyun hadir di bawah hujan? Bukankah itu hal yang langka?
“mian, aku tak bisa menjadi sahabatmu lagi gyu” woohyun menangkup pipi putih mulus sunggyu. Ucapan woohyun berhasil membulatkan mata sipit sunggyu –nihil
“ma-maksudmu apa woohyun-ah?” seandainya sekarang mereka tak berada di bawah guyuran deras air hujan, woohyun pasti dapat melihat dengan jelas mata sipit sunggyu yang sudah mulai berkaca-kaca
“saranghae” benar! woohyun sudah mengucapkannya dan mengeluarkan isi hatinya yang selama 2 tahun ini ia simpan dalam-dalam. Apapun jawaban sunggyu, woohyun pasrah yang penting woohyun sudah mengeluarkan isi hatinya kan?
“woohyun-ah coba kau ulangi” sunggyu merasa tak percaya dengan pendengarannya sendiri dan apa yang ia dengar
“saranghae kim sunggyu”
“lebih keras nam woohyun” ucap sunggyu setengah berteriak
“saranghae Kim Sunggyuuuuuu” woohyun berteriak sekencang-kencangnya seakan meneriakan dan memberi tau dunia bahwa dirinya sangat mencintai sunggyu, di bawah hujan yang sangat deras ini. Sunggyu semakin mengeratkan pelukannya
“nado..” tak membutuhkan waktu lama, woohyun langsung mendapat jawaban sunggyu di tempat dan waktu itu juga. Bagaimana sunggyu membutuhkan waktu? Toh dia sendiri memang sudah lama mencintai woohyun
“kau juga mencintaiku? Jeongmalyo?”
“eum... sudah lama..” woohyun tersenyum mendengarnya, ternyata cintanya selama ini tidak bertepuk sebelah tangan
“gyu ini sudah tengah malam, kalau kita terus disini kita akan sakit” woohyun dan sunggyu berteduh di tempat mereka semula, di depan pintu masuk asrama –terasnya
“hyun.... bagaimana dengan traumamu?” tanya sunggyu heran melihat woohyun yang sepertinya bisa berada di bawah hujan
“aku berusaha melupakannya” bibir woohyun terangkat untuk senyum lagi, bahkan lebih manis dari biasanya. Biasalah sekarangkan sudah jadi namja chingunya J
“karena dirimu gyu..” lanjut woohyun. Woohyun menarik dagu runcing sunggyu mencoba mendekatkan wajahnya dengan sunggyu. Sunggyu yang mengerti dengan apa yang akan woohyun lakukan pada dirinya perlahan-lahan menutup matanya....
CHU~
Ciuman panjang yang woohyun berikan kepada sunggyu. Woohyun melepas pegangan tangannya di dagu sunggyu berpindah ke pinggang sunggyu, memeluknya erat tanpa melepas tautan bibirnya. 
Sunggyu semakin merapatkan matanya, sensasi aneh menjalar dalam tubuhnya. Woohyun melepas ciumannya karena merasa sunggyu membutuhkan pasokan oksigen yang mulai habis dalam paru-parunya. 
Menangkup wajah imut sunggyu lalu mengucapkan...
“saranghae kim sunggyu”
END
AAAaaaaa!!!! sumpah aku tidak bisa buat ending yang begituan...
alhasil ngawur,,,
walaupun begitu, jangan lupa yang merasa baca di komen ne.. :)