Selasa, 08 November 2016

ff WooGyu What You Want Baby?


Titte : What you Want Baby? (sequel Shy Beautiful)
Author : Kim Hye Jin_MRS
Main cast : Nam Woohyun (infinite), Kim Sunggyu (infinite)
Support cast :
Myungyeol
Jung Jinyong B1A4
Appa Kim
Eomma Kim
Appa Nam
Eomma Nam
Genre : Romance, family(silahkantambahkan sendiri kalau kurang)
Note: ff ini merupakan sequel dari ff abal-abalan saya yang berjudul Shy Beautiful.
Mian kalau judul sama cerita gak ada nyambung-nyambungnya sama sekali. Kalau ada alur ataupun suatu kalimat yang sama dengan ff lain itu murni
ketidak sengajaan karena ff ini tercetus begitu saja di kepala saya

Cikidot!!!

Happy Reading...!!!

#AuthorPOV
Pagi itu, di kediaman keluarga kecil Nam. Tiba-tiba terdengar....
“huekkkk,,,, huekkkkk” seorang Namja manis tengah berlari dengan tergesa-gesa menuju kamar mandi yang ada di kamarnya
“kau kenapa yeobo?” tanya seorang Namja tampan sambil mengusap punggung anaenya guna tuk menghilangkan rasa mual yang anae cantiknya rasakan,
kita panggil saja mereka Nam Woohyun dan anae cantiknya Nam Sunggyu
“na gwenchana Nam...” ucap Sunggyu masih dengan suara seraknya karena Sunggyu baru selesai mengeluarkan sebagian... ani! Mungkin seluruh isi perutnya yang baru ia isi mengingat ini masih pagi
“ani, kau tidak baik-baik saja yeobo, sebaiknya kita ke dokter eoh?” ucap Woohyun dengan tampang khawatirnya, maklumkan seorang napyeon mengkhawatirkan anaenya
“aku baik-baik sa...” ucapan Sunggyu terpotong karena perutnya ingin mengeluarkan sesuatu lagi(?) dan....
“huekkk,,, hueekkkk” semuanya keluar
“aku kan sudah bilang yeobo...kita ke rumah sakit sekarang dan sekarang aku tidak menerima penolakan” mendengar itu Sunggyu sudah tidak bisa berkutik lagi,
jadi dengan berat hati Sunggyu harus pergi ke rumah sakit

@Hospital

“bagaimana keadaan istri saya dok..?” tanya Woohyun kepada seorang dokter yang baru saja selesai memeriiksa keadaan anae tercinta Woohyun
“selamat ya Tn. Nam” ucap dokter itu sambil menjulurkan(?) tangannya kepada Woohyun
‘apa-apaan dokter ini? Apakah dia bahagia karena anaeku sakit?’ dengan terpaksa Woohyun menerima jabatan tangan dokter yang diketahui Woohyun bernama dokter Jung Jinyong dengan
tampang kebingungan plus heran *beda apa? #plakk abaikan author ini
“Istri anda hamil dua minggu” mendengar itu Woohyun langsung memeluk dokter Jung tanpa sadar, sedangkan dokter Jung hanya mengangkat kedua bahunya seperti tengah tertangkap polisi
“gomawo dok... jeongmal gomawo” ucap Woohyun masih tetap memeluk erat dokter jung
“seharusnya ada bangga pada diri anda sendiri tuan Nam, anda sudah bekerja keras” ucap dokter Jung sambil melepaskan pelukan Woohyun lalu menepuk pundak Woohyun dan tersenyum manis kepada Woohyun
“ah!... sepertinya begitu” ucap Woohyun sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, jangan lupakan senyuman bodoh yang masih terpampang di wajah tampannya
“dan maafkan saya dok karena memeluk anda tanpa izin” ucap Woohyun sambil membungkukkan badannya 900
“gwenchana tuan Nam, mungkin itu gerak reflex. Ya sudah silahkan kalau anda mau bertemu anae anda” Woohyun langsung pergi ke salah satu kamar yang ada di ruangan dokter Jung

@kamar

“Gyuie...”panggil Woohyun halus
“bagaimana keadaanku Nam” tanya Sunggyu yang tengah berbaring di atas kasur putih bersih seperti milik pasien biasanya di rumah sakit itu. Tapi bukannya menjawab Woohyun malah
langsung memeluk erat Sunggyu, sedangkan empu yang tengah dipeluk Woohyun masih kebingungan dengan sikap Woohyun
“kita berhasil Gyu...” bisiknya masih memeluk Sunggyu
“apanya yang berhasil Nam? ada apa denganku. Apakah aku sakit? Terus kenapa kau bahagia saat aku sakit?” tak lama kemudian Sunggyu mulai terisak. Woohyun yang merasa Sunggyu menangis langsung melepas pelukannya dan
langsung mendongakkan kepalanya, dan benar saja, Woohyun mendapati anae cantiknya tengah terisak sambil menutup matanya dengan kedua tangan lentiknya
“bukan... bukan seperti itu Gyu” ucap Woohyun sambil melepas tangan Sunggyu yang menutupi wajahnya
“terus apa? Hiks... Kalau aku tidak sakit kenapa kau hiks... hiks...membawaku ke rumah sakit hiks... terus tiba-tiba kau mengatakan berhasil hiks... hiks... hiks... Apa maksud semua ini Nam?hiks... hiks.. hiks... hiks....” ucap Sunggyu
disela-sela tangisannya sambil memukul dada bidang Woohyun
“Gyu tenang dulu..” Namun ucapan Woohyun bagaikan angin bagi Sunggyu, Sunggyu seperti tidak mendengarnya dan dia terus memukul dada bidang Woohyun, tentu saja Woohyun menahan tangan Sunggyu
“Kau memang jahat Nam, kau bahagia saat anaemu sakit hiks... hiks... hiks....”lanjutnya
“Gyuie... Nam Sunggyu dengarkan aku eum..” setelah lama menangis, akhirnya Sunggyu mulai tenang. Setelah Sunggyu tenang Woohyunpun memulai penjelasannya
“apakah semua orang yang datang ke rumah sakit itu berarti sakit?” Sunggyu menggelengkan kepalanya
“terus kenapa kau bisa menangis seperti ini eoh?” ucap Woohyun sambil menghapus air mata Sunggyu dengan ibu jarinya
“aku takut Nam”
“sudah sekarang aku mau memberi tahu kabar bahagia ini padamu. Sekarang kau tengah hamil” mendengar itu Sunggyu langsung membulatkan mata bulan sabitnya
“ha-mil” Woohyun langsung menganggukkan kepalanya beberapa kali sambil tersenyum
“jeongmal?” lagi lagi Woohyun hanya menganggukkan kepalanya. Sunggyu langsung memeluk Woohyun
“sekarang kita harus memberitahu eomma, appa, eommonie dan aeboji” ucap woohyun. Sunggyu menampakkan reaksi yang sama seperti Woohyun-menganggukkan kepalanya-
“jja... sekarang kita pulang” ucap Woohyun sambil membantu Sunggyu turun dari kasur pasien yang ada di ruangan dokter jung
“dokter?” tanya Sunggyu karena tidak mendapati dokter yang tadi memeriksanya di kursi empuknya
“mungkin dia memeriksa pasien yang lain” lagi-lagi sunggyu menganggukkan kepalanya

@rumah

Sesampainya Woohyun dan Sunggyu di rumah Woohyun langsung menelpon keluarganya dan keluarga Sunggyu, memberi tahu mereka bahwa menantunya sekarang tengah hamil dua minggu dan Woohyun langsung membawa Sunggyu ke
kamarnya menyuruh Sunggyu beristirahat dan mulai sekarang juga Woohyun akan mengambil alih seluruh pekerjaan rumah Sunggyu. Kantor? Woohyun sudah menyuruh adik iparnya-Myungsoo- untuk menggantikannya untuk sementara
@kamar utama
“Gyuie... mulai sekarang kau harus lebih berhati-hati dan mulai sekarang kau tidak boleh menuruni tangga sendirian atupun mengerjakan sesuatu sendirian, tugasmu hanya tidur dan minum susu hamil arraseo?” Woohyun hendak beranjak
tapi tangan Sunggyu tiba-tiba menahannya, Woohyunpun mendudukkan lagi dirinya disamping Sunggyu yang sekarang tengah berbaring
“terus bagaimana dengan kantor?” tanya Sunggyu masih tidak melepaskan tautan tangannya dengan Woohyun
“apakah kau lupa kalau aku punya adik ipar? Aku percaya padanya, dia pasti bisa menanganinya. Apakah kau lupa kalau dia lulusan Universitas Harvard AS?” *tulisannya benar ya?
“tapi Nam, apakah Myungsoo bisa? Bidangnya bukan bisnis” perlu diketahui, Myungsoo memang lulusan universitas Harvard Amerika Serikat, salah satu Universitas terkenal di dunia dengan bisang seni.
Dan sekarang myungsoo sudah mempunyai usaha sendiri, yaitu pameran lukis yang di adakan satu bulan sekali
“aku percaya padanya, dengan sedikit bimbingan dongwoo hyung pasti dia bisa” ucap Woohyun bangga mempunyai adik ipar yang pintar+cerdas+tampan
“kenapa kau tak berikan kepada dongwoo saja? Bukankah dia sekretarismu?” tanya Sunggyu bertubi-tubi
“kau lupa kalau sekarang anaenya sedang di rumah sakit?” Woohyun melihat ada raut kebingungan di wajah Sunggyu, mungkinkah Sunggyu tidak tahu juga kalau hoya sekarang sedang melahirkan
“anaenya sedang melahirkan, jadi walaupun dongwoo bisa masuk kantor dia hanya bisa sebentar di kantor, dia terlalu khawatir meninggalkan anaenya sendiri” cercah Woohyun menjelaskan tentang keadaan keluarga kecil Jang. Sunggyu hanya menganggukkan kepalanya
“sekarang kau mau kemana?” tanya Sunggyu mengingat tadi Woohyun mau keluar dari kamar mereka
“aku mau menelpon Myungsoo, memberi tahunya soal kantor dan tentu saja aku mau memberi tahu tentang kabar bahagia ini” ucap Woohyun sambil mengelus perus hamil Sunggyu yang masih rata
“baiklah aku keluar dulu, setelah itu aku akan kembali” ucapan Woohyun disambut senyuman oleh Sunggyu
Seiring waktu berlalu, perut Sunggyu mulai membesar yang menandakan kehamilan seseorang pada umumnya. Kantor dan rumahpun terurus seperti kata Woohyun. Namun, bukan rumah ataupun kantor masalahnya, Sunggyu yang selalu mempersulit Woohyun dengan segala
permintaannya yang bermacam-macam adalah maslahnya kali ini. Ada yang gampang, ada yang sedang, ada yang sulit juga. Walau begitu Woohyun tahu kalau ini adalah kemauan anaknya yang sekarang ada di dalam perut anaenya. Seperti sekarang ini contohnya, jam menunjukkan
23:15 KST Sunggyu meminta Woohyun untuk membeli es cream yang ada di pusat kota, Sunggyu tidak mau es cream yang ada di salah satu super market yang dekat rumahnya. ‘aku mau es cream banana yang ada di super market INFINITY’ itulah sepenggalan kata yang Sunggyu katakan yang Woohyun ingat.
Woohyun pun langsung mengambil jaket, ponsel, dan kunci motornya. Namun sesampainya di rumah apa yang Woohyun dapat? Woohyun melihat Sunggyu tengah tertidur nyenyak
“hufff..” Woohyun hanya bisa menghela napasnya. Mungkin ini sudah biasa bagi seorang Nam Woohyun dan ini merupakan keinginan Sunggyu yang paling mudah untuk dilakukan. Apakah keinginan Sunggyu yang paling berat? Pada suatu malam Sunggyu meminta Woohyun untuk
mengantarnya ke sebuah pantai yang terletak jauh dari rumahnya dengan perjalanan yang memakan waktu 3 jam-an untuk sampai di pantai tersebut dan belum sampai ke pantai Sunggyu
sudah tidur di dalam mobil merah Woohyun, mengetahui Sunggyu sudah tidur Woohyun langsung membelokkan mobilnya untuk pulang dan tidur kembali. Namun saat pagi tiba-kira-kira jam 04:00 Sunggyu meminta Woohyun untuk mengantarnya lagi ke pantai, Woohyun yang
tidak bisa menolaknya langsung melaksanakan keinginan Sunggyu dan mereka pulang pada jam 20:00, bukankah itu sangat lama?
“uri aegy... apakah kau benar-benar ingin menyiksa appa?” seolah anaknya yang sekarang ada di dalam perut Sunggyu bisa mendengarnya bicara, Woohyun mengajaknya bicara sambil mengelus perut bunting Sunggyu yang dilapisi piama tidurnya
@pagi
Mentari pagi mulai menyeruakkan sinarnya, menyuruh manusia untuk bangun dan kembali mengerjakan tugasnya masing-masing. Ada yang baru mandi, memasak, berolahraga pagi, bahkan ada yang masih berada di dalam selimut lembutnya, sama seperti seorang Namja tampan yang kini masih memeluk anaenya dan tak berniat bangun sama sekali
Pelan-pelan Namja tampan itu membukan kedua matanya mencoba membiasakan dengan sinar yang ada di kamarnya, sebut saja dia Nam Woohyun
“kau bangun..” sebuah suara yang tak asing di telinganya yang Woohyun dengar hampir setiap hari merupakan suara petama kali yang didengarnya setelah bangun tidur. Orang itu-Nam Sunggyu menyambut pagi Woohyun dengan senyumannya
Woohyun tak menjawabnya dia memilih mengedipkan matanya yang masih susah dibuka. Readers ingatkan tadi malam Sunggyu menyuruh Woohyun untuk membeli es cream yang ada di pusat kota?
“apakau tak mau bangun?” tanya Sunggyu lagi
“aku masih capek Gyuie... aku tidur lagi ya... jebal” mohon Woohyun dengan suara seraknya seperti suara orang yang baru bangun tidur pada umumnya. Woohyun pun tak menunggu jawaban dari Sunggyu, dia langsung menutup matanya kembali
#Author POVEND
#SunggyuPOV
“aku masih capek Gyuie... aku tidur lagi ya... jebal” Woohyun mencoba memohon kepadaku. Dan tanpa aku jawabpun Woohyun kembali menutup mata indahnya
Akupun melangkahkan kakiku turun dari tangga menuju dapur untuk memasak sarapan pagi kami. Jujur, sebenarnya aku sudah 7 bulan tidak menyentuh peralatan dapur ini sejak aku hamil, bukannya aku tak mau tapi Woohyun tak pernah mengizinkanku untuk menyentuh peralatan-peralatan dapur. Kalau Woohyun tak
mengizinkannya aku bisa apa? *istri yang baik #plak_abaikan
Aku mencoba membuat nasi goreng untuk sarapan kami. Namun naas, saat aku mau memasukkan telur ke dalam wajan tiba-tiba minyak yang ada di dalam wajan terciprat ke kulit tanganku dan meninggalkan bekas merah disana. Dengan gerak reflex, tanganku mengibas-ngibas karena sedikit perih, akupun melupakan telur yang berada di dalam genggamanku,
telur itu jatuh sampai mengeluarkan isinya, kemudian tanganku menyenggol wajan yang berisi minyak panas didalamnya. Alhasil, wajan itu jatuh ‘PRAAANNGGG’ dengan menyemburkan minyak yang sangat panas hingga semuanya berceceran dengan minyak goreng yang ada di mana-mana.
Aish jinja! Eottokhae? Tidak mungkinkan aku memanggil Woohyun hanya untuk membersihkan ini? Tapi aku tidak bisa berjongkok untuk membersihkan semua ini, aku kesusahan dengan keadaan perutku yang bunting ini. Akupun berusaha sebisa mungkin berjongkok untuk membersihkan ini semua tanpa bantuan Woohyun.
Namun, tiba-tiba ada tangan kekar yang menahanku untuk melakukannya
#SunggyuPOVEND
#WoohyunPOV
‘PRAAANNGGG’ suara seperti suatu barang yang terjatuh itu membangunkanku. Tidak! Ini bukan sepeti, tapi ini memang suatu barang yang jatuh. Kubuka mataku pelan-pelan, aku tak mendapati Sunggyu di sampingku. Jangan-jangan...
Kupercepat langkahku menuruni tangga dan benar seperti yang aku duga, tadi adalah suara suatu barang yang terjatuh. Gyu! Apa yang dia coba lakukan? Aku melihat dapur yang berantakan dengan minyak yang berceceran sana-sini, bau telur yang menyeruak baunya dihidungku dan wajan yang telungkup(?).
Aku semakin mempercepat langkahku menuruni tangga dan aku langsung menahan tangan Sunggyu yang sepertinya hendak berjongkok untuk membersihkan dapur ini. Astaga Nam Sunggyu! Tak sadarkah kau kalau suamimu ini sangat khawatir?
“Gyu....” aku berhasil menahannya sebelum ia benar-benar berjongkok
“mian Nam, aku membuat dapur beranta-...” ucapan Sunggyu terhenti karena aku langsung memeluknya
“aku ingin memasak sarapan untuk kita tapi jadi seperti ini. Mian” jelas Sunggyu. Aku masih tidak menjawabnya dan tak melepas pelukanku padanya. Sekarang masalahnya bukan karena dapur berantakan atau apalah itu, tapi aku khawatir padanya dan uri aegy
“gyu,,,” aku melepas pelukanku dan ku usap tangannya sambil mengoreksi(?) tangan lentiknya. Dan benar saja, aku mendapati lecet disana. Akupun melihat Sunggyu sepeti bertanya ‘ini kenapa?’
“ahh,,, itu tadi kena minyak, sudah tidak papa kok..” jelasnya sambil memberikan senyuamannya hingga memperlihatkan gigi kelincinya
“gyu dengar, aku tidak mengijinkanmu menyentuh peralatan dapur bukan karena aku sombong karena aku pintar memasak, tapi aku khawatir hal ini akan terjadi. Aku tidak mau anaeku dan uri aegy terluka, jadi gyu mengertilah eoh” ucapku sambil mengelus pipinya dengan tangan kananku dan tangan kiriku yang masih memegang tangannya.
Diapun menganggukkan kepalanya tanda mengerti
#WoohyunPOVEND
#AuthorPOV
“sekarang istirahatlah di ruang tengah, aku akan membereskan ini semua dan setelah itu aku akan mengambil kotak P3K untuk mengobati tanganmu” Sunggyu langsung pergi ke ruang tengah dengan terpaksa, pasalnya dia ingin membantu Woohyun membersihkan dapur, berhubung sang suami sudah menyuruhnya seperti itu, mau bagaimana lagi?
#tak lama kemudian
Beberapa menit kemudian Woohyun kembali dengan membawa kotak P3K ditangannya
“Nam... mian” seru Sunggyu
“gwenchana... lain kali jangan ulangi lagi. Sebenarnya kau sedang apa tadi eoh?” tanya Woohyun sambil memberi alkohol pada tangan Sunggyu yang tadi terkena cipratan minyak panas
“aku mau masak nasi goreng, tapi malah seperti itu” ucap Sunggyu sambil mempoutkan bibirnya
CUPP~
“jangan mempoutkan bibirmu seperti itu” ucap Woohyun setelah mencium Sunggyu kilat. Ya.. hanya sebuah kecupan manis mendarat indah di bibir tipis Sunggyu. Mendengar itu Sunggyu hanya bisa diam dan tak lama kemudian wajah Sunggyu berubah menjadi merah hingga ke pipinya
“aishh! Bukannya sikap pemalumu sudah hilang nyonya Nam? Kenapa wajahmu jadi merah seperti itu?” tanya Woohyun sambil mencubit ppi tembem sunggyu yang berhasil membuat Sunggyu semakin menyeruakkan warna merahnya pada wajahnya karena mendengar Woohyun memanggilnya ‘nyonya Nam’. Bukankah itu sudah biasa? Jangan bilang sifat pemalunya kambu
Setelah kecelakaan kecil yang terjadi di dapur itu, Sunggyu tidak berani lagi membantah ucapan Woohyun. Dan Woohyun pun lebih memerhatikan Sunggyu daripada dulu, Woohyun merasa suami yang buruk karena Woohyun tahu bahwa waktu itu-kecelakaan di dapur Sunggyu ingin memasak nasi goreng Namun tak jadi karena hancur,
seandainya Woohyun langsung bangun mungkin tidak akan terjadi kecelakaan itu. Namun itu masalalu, sekarang adalah bulan kesembilan Sunggyu mengandung anaknya jadi, itu pertanda bahwa Sunggyu akan segera melahirkan
“Nam..”seru Sunggyu kepada Woohyun yang sekarang berada di sampingnya. Tepatnya mereka sedang ada ruang tengah untuk menonton televisi dengan Sunggyu yang bersandar pada pundak Woohyun dan tangannya yang melingkar di lengan kekar Woohyun
“eum” jawab Woohyun tanpa mengalihkan pandangannya dari teleisi yang sedang menayangkan sebuah serial keluarga
“apakah kau sudah memanggil eomma, appa, eommonie dan abeoji untuk segera pulang?” tanya Sunggyu. Yap! Orang tua Sunggyu ada di Amerika semenjak Sunggyu menikah dengan Woohyun untuk mengurus salah satu jabang perusahaannya yang ada di Amerika. Perusahaan yang ada di korea ia percayakan kepada woohyun sebagi
menantunya dan orang tua Woohyun pun begitu, orang tua Woohyun ada di Kanada tepat sebulan setelah orang tua Sunggyu berangkat ke Amerika. Sekarang Woohyun menelpon orang tuanya dan mertuanya untuk pulang karena kehamilan Sunggyu yang sudah menginjak bulan ke-sembilan
“Eum, mereka bilang besok akan pulang”
#Next Day...
Tak seperti pagi biasanya, keluarga Nam biasanya selalu bangun dengan senyum yang terus merekah di bibirnya masing-masing. Namun, pagi ini...
“Nam!!!” panggil Sunggyu dengan suara kesakitannya kepada Woohyun yang sekarang tengah memeluknya dalam keadaan masih tidur. Woohyun tak memberikan tanda untuk bangun sama sekali, jadi Sunggyu berusaha memanggilnya lagi dan kali ini ia tidak melupakan sedikit guncangan kepada badan Woohyun
“Nam!! Palli ireona” berhasil, akhirnya Woohyun membuka matanya. Woohyun tiba-tiba panik melihat cairan warna putih melimpah di bawah selangkangan Sunggyu
“Gyuie... kau kenapa?” pertanyaan terbodoh yang Sunggyu dengar dari Woohyun. Oh ayolah Nam Woohyun! Kenapa kau tidak tahu ini apa? Tapi kenapa soal ‘membuatnya’ kau ahli sekali
“aku mau-...” sepertinya Woohyun mengerti apa yang Sunggyu maksud, jadi dia segera membawa Sunggyu kedalam mobil merahnya

@Hospital

Woohyun tampak gusar di depan ruang persalinan, dia terus menggigit kukunya *hobi baru Dydi #abaikan sambil berjalan mondar-mandir di depan ruang persalinan. Khawatirkah? Jelas Woohyun khawatir, pasalnya dia sudah menunggu lebih dari satu jam. Tak lama kemuadian, orang tuanya dan orang tua Sunggyu datang ke rumah
sakit yang di yakininya pasti mereka langsung ke rumah sakit mendengar Sunggyu melahirkan tanpa pulang dulu ke rumah masing-masing(?). Eommanya langsung menghampirinya dan mengusap punggungnya tanpa mengatakan apapun, begitupun dengan eommanya Sunggyu. Sedangkan appanya dan appa Sunggyu langsung
mendudukkan diriya di salah satu kursi yang memang di khususkan untuk menunggu pasien yang ada di rumah sakit itu. Bukan berarti mereka-appa kim dan appa Nam tak khawatir  dengan keadaan seperti sekarang ini, karena walaupun mereka diam terlihat jelas sekali di air wajah mereka gurat kekhawatiran. Biasalah, namja kan tidak seperti yeoja. Tak lama dari itu, Myungsoo dan Sungyeol datang dengan wajah tegangnya masing-masing
“hyung bagaimana keadaan Sunggyu hyung?” tanya Myungsoo yang baru datang, sungyeol menganggukkan kepalanya tanda dia juga ingin bertanya demikian kepada Woohyun
“molla, sudah lebih dari satu jam aku menunggu di sini tapi tak ada tangisan bayi yang terdengar” ucap Woohyun yang sekarang mulai tenang
“tenanglah Woohyunie... kita doakan saja semoga Sunggyu selamat beserta bayinya selamat” ucap eomma Kim bijak
Dan keadaan di tempat itu berubah menjadi hening tak ada suara apapun kecuali suara orang yang berlalu lalang yang hanya membicarakan hal yang tak penting dan pergesekan antara sepatu dan lantai orang yang lewat tempat itu. Tiba-tiba...
“oeeeekkkkkkk.... oeekkk.... oekkkk...” suara bayi terdengar di tengah keheningan itu terjadi. Woohyun dan yang lainnya-Myungsoo, sungyeol, appa Kim, eomma Kim, appa Nam dan Eomma Nam langsung merekahkan senyumannya dan melepas wajah khatirnya
“anakku telah lahir...” seru Woohyun yang langsung dipeluk eomma Nam yang sedari tadi ada di sampingnya
“selamat nak, anakmu telah lahir kedunia..” ucap eomma Nam di tengah-tengah pelukannya dengan Woohyun. Selanjutnya eomma Kim juga memeluknya dan mengucapkan hal yang sama, begitupun appa Kim dan appa Nam
“hyung anakmu telah lahir kedunia” ucap Myungsoo sambil memeluk Woohyun dan tangan kanannya yang menepuk-nepuk kecil bahu Woohyun
“iya Myung, kapan kau akan menyusulku” mendengar itu Myungsoo langsung melepas pelukannya dari Woohyun
“eii,,,tentu saja aku akan segera menyusulmu” dan ucapan Myungsoo yang tadi berhasil mencetak warna merah cerah di wajah sungyeol
“hyung selamat ya,,,” ucap sungyeol yang hendak memeluk Woohyun juga, tapi sungyeol sempat melihat Myungsoo, sepertinya Myungsoo tidak senang dengan tindakannya terlihat dengan sorot mata tajam Myungsoo yang menembus mata sungyeol(?) sungyeol lebih memilih menjabat tangan kakak iparnya itu.
Woohyun yang merasakan hal aneh langsung melihat kearah tatapan sungyeol dan Woohyun mendapati Myungsoo yang tengah menghujam sungyeol dengan tatapan tajam mata elangnya
“eii,,, kenapa kau jadi pecemburu Myung”
“biarain” jawab Myungsoo dingin. Sekarang Myungsoo  kembali menjadi Myungsoo yang dulu-cool.
“kau memang keterlaluan Myung” appa kim yang sedari tadi diam akhirnya ikut andil dalam pembicaraan itu
“bukankah kau juga seperti itu yeobo?” tambah eomma kim
“oh ayolah! Kalian sudah tua, jangan perlihatkan kemesraan kalian di depan kami” ucap Myungsoo yang berhasil membuat manusia yang ada di situ tertawa dan suara pintu terbuka menghentikan tawa mereka semua. Woohyun diikuti semuanya menghampiri dokter jung yang baru keluar dari ruang persalinan
“apakah keduanya selamat dok?” tanya Woohyun. Dokter jung mengembangkan senyumannya kemudian menjabat tangan Woohyun setelah melepas sapu tangan khususnya
“selamat tuan Nam, anak anda laki-laki dia tampan sekali seperti anda dan anda bisa melihat Ny. Nam di ruang rawat inap karena setelah memandikan anaknya kami akan segera memindahkannya” jelas dokter jung dan setelah itu ia melesat pergi setelah pamit kepada keluarga besar Nam dan keluarga besar Kim
@kamar Sunggyu
“gyu,,,” sebuah suara yang Sunggyu kenal berhasil mengalihkan perhatiannya dari sang buah hati menuju pintu kayu yang ada di ruangan itu
“Nam..dan... appa, eomma, eommonie, abeoji, Myungsoo, sungyeol kalian datang?” senang sunggyu
“tentu saja sayang” jawab eomma kim mewakili semuanya
“ya! Kim Myungsoo kenapa kau ada di sini eoh? Balik sana ke kantor” titah Sunggyu kepada Myungsoo. Sedangkan orang yang ada di ruangan itu hanya menggelengkan kepalanya melihat pertengkaran kecil kim bersaudara yang mempunyai kepribadian tebalik itu. Myungsoo yang dingin dan Sunggyu yang cerewet
“hyung aku disini hanya sebentar nanti aku akan balik lagi, aku hanya ingin lihat keponakanku” ucap Myungsoo mendekati Woohyun yang sedari tadi berada di samping kiri Sunggyu karena di sanalah letak bayi mungil Sunggyu dan Woohyun. ‘imut’ itulah kata yang terlintas di dalam benak Myungsoo
“yeolli,,, kapan kita akan menyusul Sunggyu hyung dan Woohyun hyun?” pertanyaan yang di tujukan Myungsoo kepada sungyeol yang berhasil ditanggapi tawa oleh seluruh manusia yang ada di ruangan itu. Sungyeol? Dia balik menatap tajam Myungsoo walaupun bisa
dipastikan tatapan matanya tidak setajam milik Myungsoo
“Woohyun-ah kau akan memberi Nama siapa kepada anakmu?” tanya appa Nam. Oh iya! Nama, bukankah Nama itu penting kenapa Woohyun tak pernah memikirkannya
“hhmm,,, bagaimana kalau Sung Hyun. Nam Sung Hyun” ucap Woohyun sambil mengusap kepala anaknya pelan. Sunggyu yang meilhatnya terus mengembangkan senyumannya
“Nama yang bagus” tambah appa kim
Selanjutnya yang terjadi ruangan itu adalah suara tawa yang tak pernah berhenti. Setelah beberapa bulan di rumah sakit, akhirnya hari ini Sunggyu pulang ke rumahnya. Seiring bergelirnya waktu, sung hyun tumbuh menjadi anak yang tampan dan anak yang cerdas. Bentuk wajah seperti Woohyun, senyuman seperti Woohyun,
mata seperti Woohyun, hidung seperti Woohyun dan bibirnya seperti Sunggyu. Cerdas? Mungkin otaknya mirip samcheonnya-Myungsoo
#5years latter
@ruang makan
“sung hyun-ah, makan yang banyak eoh!” ucap Woohyun. Yap! Sekarang keluarga Nam sedang makan malam
“appa..” panggil sung hyun
“eum?”
“dongya hyung cudah mempunyai dongsaeng, telus aku kapan? Bukankah aku cudah cukup pintal hanya untuk menjaga dongsaengku nantinya?” ucapan sung hyun berhasil membuat Sunggyu tersedak. Anak 5 tahun bisa bicara seperti itu? Ini pasti Gennya dari woohyun. Woohyun langsung memberikan Sunggyu air
takut acara tersedaknya menjadi hal yang lebih serius
“baiklah nak.. appa akan membuatkannya untumu tapi kau harus berjanji satu hal” Woohyun langsung membisikkan sesuatu ke telinga sung hyun yang tentu saja tidak dapat Sunggyu dengar. Setelah itu, acara makan malam itupun selesai dan sekarang semuanya sudah siap untuk pergi ke alam mimpinya masing-masing setelah menyikat gigi dan mengerjakan semua ritual yang keluarga Nam biasa lakukan
“yaksok?” ucap sung hyun sambil mengacungkan jari kelingking kecilnya yang juga disambut dengan jari kelingking milik Woohyun
@kamar utama
Sunggyu merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Haruskah dia menanyakannya kepada Woohyun? Apakah itu pentig bagi sunggyu? mungkin
‘ceklek’ suara pintu terbuka dan menampakkan sesosok Nam Woohyun yang Sunggyu ketahui baru dari kamar sung hyun. Sunggyu segera mendudukkan dirinya menghadap pintu besar itu
“apa yang kau bicarakan dengan sung hyun Nam?” akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut mungil Sunggyu
“apa?” bukannyya bertanya, Woohyun malah balik bertanya
“aku bertanya Nam Woohyun” kali Sunggyu hendak ketempat dimana Woohyun berdiri-di ambang pintu dengan menyandarkan badannya kepintu besar kamar utama- dan sunggyu terus berjalan menghampiri woohyun sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya
“apakah kau benar-benar ingin tahu?” pertanyaan Woohyun di jawab sebuah anggukan dari Sunggyu
“kalau sung hyun mau dongsaeng, sung hyun harus menutup rapat-rapat telinganya nanti malam. Yaaa,,, sepertinya seperti itu” ucap Woohyun. Sunggyu melebarkan kedua bola matanyadan melapas lipatan tangannya yang tadi sempat bertenggar di depan dadanya sedangkan Woohyun mulai mengeluarkan evil smirknya. Sunggyu hendak mundur, saat mau membalikkan badannya tiba-tiba Woohyun
memelukanya dari belakang dan menghembuskan napasnya tepat di tengkuk Sunggyu. Catatan: disini ceritanya Woohyun lebih muda daripada Sunggyu
“Nammm..” nyanyian surga-menurut Woohyun- akhirnya keluar dari mulut Sunggyu.
‘appa akan menepati janji appa uri aegy’
Malam itupun terjadi, sesuatu yang akan meNambahkan jumlah keluarga di dalam keluar kecil Nam.

~END~
Yeeeeeehhhh,,, akhirnya end juga....
Buat yang ngerasa baca jangan lupa RCL ya...
Walaupun karya saya ini sangat abal-abalan tapi saya juga minta dihargai, setidaknya komen dengan komentar yang bisa membuat saya termotivasi untuk membuat ff yang lebih bermutu

0 komentar:

Posting Komentar